REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Maraknya kelompok geng motor yang berbuat kejahatan membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur (Jatim) akan menggelar operasi untuk mengamati pergerakan geng motor.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, pihaknya telah menggandeng pihak Polrestabes Surabaya dan camat-camat yang ada di seluruh kecamatan di Surabaya untuk melakukan operasi tersebut.
‘’Kami (pemkot Surabaya) juga sudah berkoordinasi dengan aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) Koramil untuk melaksanakan operasi geng motor,’’ katanya saat ditemui wartawan di Surabaya, Senin (7/4).
Risma menegaskan, para geng motor yang akan ditindak dalam operasi tersebut adalah anggota geng motor yang melakukan tindakan kriminal. Namun ia enggan menyebutkan titik-titik mana saja yang akan menjadi lokasi operasi. Alasannya jika lokasi operasi dibocorkan maka pelaku geng motor dapat mengetahui razia tersebut dan melarikan diri.
Risma berencana akan melakukan operasi sesering mungkin, bahkan kalau bisa setiap hari. Pihaknya menegaskan tidak akan segan-segan memproses pelaku geng motor itu agar dikenakan sanksi hukum yang berlaku.
‘’Rata-rata usia anggota geng motor itu 19 tahun keatas, jadi bukan anak dbawah umur. Jika mereka (pelaku geng motor kriminal) tertangkap, maka akan dikenakan hukuman sesuai dengan undang-undang yang berlaku,’’ ujarnya.