Senin 07 Apr 2014 17:40 WIB

Risma Imbau Siswa Tak Percaya Bocoran UN

Rep: Rr. Laeny Sulistyawati/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas berjaga saat berlangsungnya Ujian Nasional di Sekolah Dasar Menteng 01, Jakarta, Senin (6/5).  (Republika/ Yasin Habibi)
Petugas berjaga saat berlangsungnya Ujian Nasional di Sekolah Dasar Menteng 01, Jakarta, Senin (6/5). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-- Wali Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Tri Rismaharini menegaskan bahwa tidak ada kebocoran soal Ujian Nasional (UN) yang akan digelar mulai 14 April 2014 mendatang. Risma mengatakan, sejatinya UN merupakan fase yang memang harus dilalui siswa-siswi sekolah menengah atas (SMA) sederajat maupun sekolah menengah pertama (SMP) sederajat. Namun demikian, tetap saja kondisi psikis para siswa yang mengikuti UN tahun ini masih labil.

“Sehingga mereka bisa melakukan apapun (termasuk percaya bocoran soal),” katanya di Surabaya, Senin (7/4).

Dalam kesempatan itu, ia juga mengingatkan siswa-siswi peserta Unas, untuk tidak mudah percaya dengan adanya pesan selebaran ataupun pesan pendek (SMS) yang berisi bocoran jawaban soal. Menurutnya, selebaran maupun SMS berisi jawaban itu sama sekali tidak benar.

Ini karena kerahasiaan naskah soal UN diklaimnya sangat terjamin. Menurut walikota, pihaknya bersama jajaran Polrestabes melakukan pengamanan naskah Unas secara maksimal. Naskah UN itu dikunci dengan tiga kunci yang dibawa oleh pihak yang berbeda dari kepolisian, dan Dinas Pendidikan (Dispendik).

“Tidak mungkin kunci jawaban bocor. Anak-anak ini sudah siap, sudah cukup belajar dan latihan mengerjakan soal. Intinya anak-anak harus percaya diri dan tidak percaya adanya bocoran soal,” ujarnya.

Fenomena beredarnya jawaban soal, memang marak terjadi jelang pelaksanaan Unas. Apalagi, dengan kemajuan teknologi seperti sekarang. Rumor bocoran jawaban soal itu bisa beredar lewat SMS ataupun pesan BlackBerry (BBM).

Padahal, jelas walikota, banyak siswa-siswi yang kondisi psikologisnya labil. Sehingga jika tidak diberikan pengarahan dengan benar, bisa saja siswa-siswi percaya begitu saja dengan bocoran jawaban itu. Risma juga menjamin tidak akan ada insiden soal tertukar seperti pelaksanaan Unas tahun lalu.

Risma juga meminta supaya para siswa tidak gugup. Menurutnya, para siswa sudah menjalani uji coba (try out) yang diberikan setiap hari. Pihaknya mengaku sekolah-sekolah di Surabaya telah memberikan try out mandiri dari guru di sekolah masing-masing, try out online yang diadakan Dinas Pendidikan, penambahan jam belajar khusus untuk persiapan UN, bimbingan belajar bersama per wilayah, koordinasi dengan wali murid untuk memotivasi siswa hingga doa bersama persiapan UN.

Pemkot Surabaya, dia melanjutkan, juga sudah memetakan sekolah mana yang kemampuan siswa-siswinya dinilai kurang berdasarkan nilai di rapor online. Untuk mendongkrak kemampuan siswa-siswa tersebut, Dispendik telah memberikan klinik khusus sejak enam bulan lalu. Tahun ini Kota Surabaya juga telah menjalani try out online.

“Untuk yang kelas III, setiap hari ada ulangan. Kita punya bank soal yang memiliki pola-pola soal seperti UN. Karena itu, saya yakin persiapan anak-anak Surabaya jauh lebih siap dibanding tahun lalu,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement