REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-- Peneliti Australia Dr Dave McRae menyatakan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 cukup menarik karena pemilihan untuk legislatif sudah seperti pemilihan presiden (pilpres), karena masyarakat dan media massa banyak membicarakan figur daripada program partai.
"Yang menarik, pemilu legislatif kali ini sudah seperti pilpres, karena orang bukan bicara PDIP tapi Jokowi, bahkan Prabowo juga dikaitkan dengan prediksi capres Gerindra," katanya di sela-sela seminar 'Re-Imajinasi Pancasila dalam Ke-Indonesiaan Sekarang' di Fisip Unair Surabaya, Senin.
Peneliti "Asia Intitute" di The University of Melbourne Victoria 2010 Australia itu menjelaskan pihaknya sengaja meneliti pemilu legislatif untuk mengetahui pemimpin dan legislator baru, karena masyarakat Australia ingin tahu kepemimpinan baru di Indonesia.
"Saya datang sejak masa kampanye dan rencananya satu bulan di sini. Saya memilih Surabaya karena Surabaya dan Jawa Timur itu merupakan wilayah yang strategis di Indonesia, apalagi Surabaya merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta, sehingga kondisi di sini bisa merepresentasikan kondisi di Indonesia, meski tidak mutlak," katanya.
Ditanya perbedaan kampanye di Indonesia dan Australia, ia menyatakan kampanye di Indonesia lebih banyak yang bersifat terbuka di lapangan, sedangkan di Australia lebih banyak kampanye melalui televisi, termasuk televisi lokal.
"Ada hal yang juga menarik saat ini yakni blusukan. Istilah itu menunjukkan kekecewaan masyarakat Indonesia terhadap pemimpinnya yang ada jarak antara politisi dan rakyat, sehingga masyarakat mencari pemimpin yang lebih mendengar mereka," katanya.