REPUBLIKA.CO.ID, Bandung-- Aksi unjukrasa yang digelar Gerakan Ganyang Mafia Hukum (GGMH) di KPUD Jawa Barat, Jl Garut, menyedot perhatian masyarakat yang melintas di lokasi tersebut. Pasalnya dalam aksi itu massa GMMH membawa 'pocong' berjalan dan seorang calon legislatif (caleg) koruptor.
Pocong jadi- jadian yang diperankan oleh seorang aktivis GMMH dan caleg koruptor trrus berjalan selama aksi unjukrasa berlangsung. Menurut Koordinator GMMH, Tourkis Parlaungan Siregar, pocong dan caleg koruptor ini sengaja dihadirkan untuk mengingatkan KPu Jabar dan parpol. Kedua lembaga tersebut, kata dia, harus dikritisi agar kinerjanya membaik.
"Penyelanggara pemilu dan peserta pemilu harus terus dikritisi agar mereka berpegang pada kejujuran dan kebenaran dalam melaksanakan tugasnya," kata dia.
Selama pelaksanaan sosialisasi dan kampanye pemilu, kata Tourkis, caleg mempertontonkan kampanyeb politik visual dengan menjual figur. Modelmkampanye tersebut, katandia, melahirkan sejumlah pelanggarannyang dilakukanmparpol dan caleg.
"Banyak laporan rakyat terhadap penyelenggara pemilu yang bertindak tidak netral atau berpihak kepada caleg dan parpol tertentu. Ini harus dihentikan," jelasnya.