REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan meresmikan Kawasan Indonesia Pace and Securiti center (IPSC) atau Pusat Misi Pemeliharaan dan Perdamaian (PMPP) di kawasan Santi Dharma, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Senin (6/4).
Pembangunan IPSC merupakan gagasan Presiden SBY, yang muncul sepulangnya tugas di Bosnia pada 1996. IPSC berada di lahan seluas 260 hektare di Dharma Santi, Sentul. Seluruh pembangunan IPSC dimulai pada tahun 2010, dan dijadwalkan rampung pada tahun anggaran 2014. Presiden sudah meresmikannya pada 9 Desember 2011.
Pendirian IPSC merupakan kerja sama antara Kementerian Pertahanan sebagai pelaksana anggaran, Kementerian Pekerjaan Umum untuk pembangunan jalan dan aneka fasilitas, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk Universitas Pertahanan dan Pusat Bahasa.
Sejumlah negara sahabat juga membantu pembangunan IPSC. Amerika Serikat membantu pembangunan barak, Australia membantu pembangunan pusat bahasa.
Negara lainnya sudah mengirimkan pejabatnya untuk meninjau kawasan ini untuk memberikan dukungan. Bahkan pada Maret 2012 lalu Sekjen PBB Ban Ki Moon, mengunjungi Fasdiklat di Sentul, Bogor.
Pada Mei 2012 , IPSC menjadi tuan ruamh Pelatihan Special Operations Group of the United Nation (UNSOG) dan United Nation Logistics Officers (UNLOG) yang diikuti 80 orang perwira TNI dan perwakilan delapan negara.
Dalam kesempatan itu, Presiden SBY akan menijau sejumlah fasilitas seperti;
1. IPSC menjadi Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (Peace Keeping Center).
2. IPSC menjadi Pusat Penanggulangan Terorisme (Counter Terrorism Training Ground)
3. Pusat Latihan Penanggulangan Bencana dan Bantuan Kemanusiaan (Humantarian And Disaster Relief Traning Center)
4. Pusat Pasukan Siaga (Standby Force Center)
5. Pusat Bahasa (Language Center)
6. Universitas Pertahanan
7. Pusat Olahraga Militer (Military Sport Center).