Ahad 06 Apr 2014 16:35 WIB

Wartawan Diduga Jadi Incaran Geng Motor

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Mansyur Faqih
Geng motor, ilustrasi
Geng motor, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASAR -- Waktu peliputan malam para wartawan di Kota Makasar cenderung tidak aman. Keberadaan oknum yang diduga geng motor di daerah tersebut menjadi ancaman mereka saat melintas di jalan raya.

Reporter Celebes TV, Aditya Jufri (25 tahun) menjadi korban perilaku buruk geng motor di Makasar. Peristiwa tersebut bukan kasus pertama. Sebelumnya reporter Fajar TV Harun dan Trans TV, Endi Ardiansyah mendapat tikaman  di Jalan Urip Sumoharjo.

Koordinator Divisi Advokasi Ikatan Jurnalis TV Indonesia (IJTI) Sulawesi Selatan, Hudzaifah Kadir mengatakan, para korban adalah jurnalis yang biasa meliput ulah negatif para geng motor. Dia menduga, ada oknum yang mengincar para awak media tersebut.

"Polisi sendiri terkesan melakukan pembiaran, padahal sudah banyak jatuh korban atas peristiwa tersebut," kata Hudzaifah saat dihubungi Republika, Ahad (6/4).

Adit menjadi korban perampokan di Jalan Gunung Bawakaraeng, Makassar. Peristiwa terjadi pukul 04.00 WITA. Tas berisi kamera, ponsel, dan sejumlah uang tunai, ludes dibawa kabur para pelaku.

Awalnya, saat dia hendak pulang ke rumah usai liputan penertiban baliho dan atribut caleg. Ketika melintas di depan SPBU di jalan tersebut, ia dipepet dua sepeda motor. Ada empat orang yang berboncengan sambil membawa badik.

Hudzaifah pun mendesak aparat kepolisian bisa mengambil langkah tegas dan mengusut tuntas kejadian itu dengan memberantas geng motor. Sebab, hingga kini, belum ada kasus kekerasan jurnalis yang diselesaikan polisi.

"Makanya kondisi ini semakin rumit. Geng motor semakin banyak berkeliaran," ujar dia.

Dia menambahkan, geng ini berawal dari sekumpulan pengendara motor yang hobi melakukan taruhan balap liar. Mereka yang kalah dalam kompetisi tersebut kemudian melakukan aksi kriminalitas.

Saat ini, bukan hanya para wartawan yang terganggu. Namun masyarakat sekitar pun merasa risih dengan keberadaan mereka. Karenanya, polisi diminta cepat bertindak.

"Pemukiman warga, hingga penyerangan minimarket dan penjambretan sering kali terjadi karena ulah mereka," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement