REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan geram dengan kondisi jalan nasional yang ada baik di Kota maupun Kabupaten Sukabumi karena rusaknya cukup parah dan membahayakan pengguna jalan raya.
"Kami sudah beberapa kali berkoordinasi dan menelpon langsung kepada Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktur Jendral Binamarga, mereka selalu beralasan proyek perbaikan jalan di Sukabumi masih dalam tender dan terakhir saya telepon katanya tender sudah selesai dan jalan nasional di Sukabumi akan segera diperbaiki," kata Aher kepada di Sukabumi, Ahad (6/4).
Menurut Aher informasi perbaikan jalan nasional tersebut akan mulai dilaksanakan pada Juli mendatang, dengan kondisi jalan yang buruk ini pihaknya meminta perbaikan dipercepat, namun tetap saja perbaikan ini tetap harus disesuaikan dengan jadwal karena menggunakan APBN.
Selain itu jika pihaknya menggunakan dana dari APBD Provinsi Jabar maka akan menyalahi aturan dan bisa ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi karena anggaran itu tidak diperuntukan untuk memperbaiki jalan yang berstatus milik nasional.
Diakuinya dengan buruknya kondisi jalan nasional khususnya di Sukabumi dirinya kerap mendapatkan cacian dan makian dari warga seperti dari pengguna media jejaring sosial yang menyebutkan bahwa dirinya tidak memperhatikan jalan-jalan tersebut. Tapi setelah dijelaskan melalui akun jejaring sosial milik dirinya, warga akhirnya paham.
"Memang untuk perbaikan jalan tersebut harus menunggu waktu yang tepat, karena jika diperbaiki saat musim hujan seperti ini tidak akan bermanfaat sebab bisa kembali rusak. Tapi masyarakat tidak bisa menunggu maka dari itu, kami tetap mengupayakan agar jalan nasional di Sukabumi bisa kembali mulus," tambahnya.
Di sisi lain, Aher mengatakan pihaknya juga sudah meminta agar jalan yang kondisinya rusak parah untuk dibeton, karena rencananya seluruh jalan nasional di Sukabumi akan dibeton untuk memperpanjang umur jalan, karena jika diperbaiki hanya dengan menggunakan aspal kerusakan akan lebih cepat.
"Musuh jalan hanya ada dua yakni hujan dan kendaraan yang bertonase lebih. Maka dari itu kami terus berkoordinasi dengan Kementerian PU agar membangun jalannya dengan menggunakan beton," kata salah satu Calon Presiden dari Partai Keadilan Sejahtera.