Jumat 04 Apr 2014 18:00 WIB

Ini Kronologis Pria Kemayu Tipu Belasan Siswa di Semarang

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Hazliansyah
Penipuan (ilustrasi).
Foto: calvarychapelabuse.com
Penipuan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Belasan siswa sekolah kejuruan di Semarang menjadi korban penipuan dua orang yang mengaku dari manajemen Ari Tulang. Dian Puspita Haryningrum (33), guru SMK Widya Praja menuturkan, dua pria tersebut datang ke sekolahnya pada Rabu (2/4). Mereka mengaku dari

"Pria yang berpenampilan feminim ini menyebut namanya Bowo dan mengaku talent agency-nya koreografer, Ari Tulang," jelas Dian, Jumat (4/4).

Yang membuat pihak sekolah yakin, saat itu juga pelaku meminta disediakan satu ruang khusus untuk seleksi dan latihan. "Ia sempat mengajari cara berjalan dan berpenampilan kepada siswa-siswa kami," tambahnya.

Selanjutnya, tambah Dian, sore harinya pelaku meminta para siswa menuju ke salon Lilik, di belakang pasar Bandarjo Ungaran untuk melakukan sesi make-up.

Sebab malam harinya akan pentas dalam sebuah acara yang digelar di Balai Diponegoro. Tanpa curiga para siswa langsung berangkat ke salon Lilik untuk dirias dengan berbagai pakaian tradisional.

Saat itu, pelaku meminta seluruh barang yang dibawa anak- anak dikumpulkan jadi satu dalam tas, dengan alasan keamanan.

Hal ini diamini oleh Sita Ramadhani (17), salah seorang siswi SMK ini. Setelah sesi make up dan berdandan pakaian tradisional, mereka diajak pelaku berangkat ke balai Diponegoro dengan taksi.

Dengan alasan sesuatu hal, para siswa dan taksi ini ditinggalkan di Balai Diponegoro, yang ternyata tidak ada agenda kegiatan yang dimaksud. Pelaku kabur naik sepeda motor bersama seorang perempuan.

“Merasa ditipu, para siswa kemudian melaporkan kasus tersebut ke Mapolres Semarang,” tambahnya.

Sita juga mengaku, para korban tidak hanya siswa dari SMK Widyapraja saja. Namun juga juga ada sekitar 10 orang siswa SMK NU Ungaran. Beberapa teman ada yang ditinggal dan harus balik ke Ungaran pakai Bus.

“Ternyata salon Lilik dan taksi juga tertipu karena ongkos jasa mereka juga tidak dibayarkan,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement