Kamis 03 Apr 2014 22:17 WIB

Nelayan Bangka Selatan Keluhkan Aktivitas TI Apung

Ikan hasil tangkapan nelayan
Foto: Yudhi Mahatma/Antara
Ikan hasil tangkapan nelayan

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Nelayan Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung, mengeluhkan aktivitas tambang inkonvensional (TI) apung yang beroperasi di sekitar laut yang ada di daerah itu.

"Aktivitas tambang tersebut sangta meresahkan masyarakat nelayan yang mau mencari ikan, karena akibat dari aktivitas tersebut para nelayan terpaksa harus melaut lebih jauh lagi dari biasanya," ujar nelayan Bangka Selatan, di Pangkalpinang, Kodi Midahri, Kamis.

Ia mengatakan, aktivitas tersebut sudah saya laporkan kepada Kepolisian Daerah Bangka Belitung pada Kamis (3/4) sekitar pukul 10.00 WIB dan saat ini berkasnya sudah diterima oleh bagian Sekretariat Umum Polda Babel.

"Berkas yang dilaporkan ke Polda berbentuk surat resmi yang dilampirkan dengan tanda tangan penolakan terhadap aktivitas tambang tersebut dan dilengkapi dengan foto-foto maupun video terhadap kegiatan pertambangan itu," ucapnya.

Ia mengungkapkan, masyarakat nelayan di sana sudah pernah melakukan audiensi dengan Pemerintah daerah maupun Polres Toboali, namun sampai sekarang tidak pernah ada tindak lanjutnya.

"Kami sangat kecewa dengan pihak kepolisian di Toboali karena belum menanggapi laporan yang telah kami ajukan dan terkesan pihak kepolisian membiarkan kegiatan tersebut beroperasi," ucapnya.

Sebelumnya, pihaknya juga sudah pernah melaporkan hal tersebut ke Polda Babel pada saat kepemimpinan Kapolda lama. Selain itu pihaknya juga sudah melaporkan aktivitas itu ke Presiden, KPK, Menteri Lingkungan Hidup, Menteri ESDM dan Komisi VII DPR RI.

"Rencananya setelah pemilu nanti kami akan melaporkan kembali aktivitas tersebut ke Komisi VII DPR RI supaya bisa ditindak lanjuti, karena Pemerintah Daerah maupun pihak Kepolisian terkesan membiarkan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement