REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengadakan pertemuan tertutup dengan Wakil Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Marsekal Muda TNI Maroef Syamsoeddin di Banda Aceh.
"Pertemuan kami hanya membahas tentang keinginan kita semua untuk mewujudkan pemilu damai di Aceh," kata Zaini di Banda Aceh, Kamis (3/4).
Menurutnya, hari pencoblosan pileg sudah di depan mata. "Kita semua berharap tidak terjadi lagi peristiwa yang dapat menggangu terwujudkan pemilu damai di Aceh," tambah dia.
Ia juga mengatakan, telah meminta aparat keamanan untuk menindak tegas para pelaku kekerasan yang terjadi di Aceh dalam beberapa hari terakhir.
Sebelumnya, tiga orang tewas setelah orang tak dikenal menembaki mobil berstiker Partai Aceh di lintasan jalan nasional Banda Aceh-Medan, kawasan Kabupaten Bireuen pada 31 Maret 2014.
Zaini menjelaskan, pertemuan dengan BIN juga membahas terkait dengan beberapa poin dalam UU Nomor 11/2006 tentang Pemerintah Aceh (UUPA) yang belum tersosialisasi dengan baik.
"Misalnya terkait dengan bendera, dan hymne Aceh. Kita meminta BIN agar mensosialisasi hal ini ke pihak vertikal, tidak hanya ke masyarakat," kata Zaini Abdullah.
Ia mengatakan, pemerintah Aceh juga akan mengadakan dzikir dan doa bersama pada 6 April 2014. Kegiatan itu diselenggarakan agar pemilu damai yang diharapkan dapat terwujud di Aceh.