Kamis 03 Apr 2014 05:25 WIB

Program KB di Karawang Tak Maksimal

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Keluarga berencana/ilustrasi
Foto: starafrica.com
Keluarga berencana/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Program keluarga berencana (KB) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, disinyalir tidak berhasil. Pasalnya, laju pertumbuhan penduduk (LPP) wilayah ini masih cukup tinggi. Yakni mencapai 3,8. LPP ini, lebih tinggi ketimbang LPP nasional. Tak hanya itu, angka ibu melahirkan juga mencapai 2,2. Padahal, target menurut kesepakatan MDG's harus mencapai 2,0.

Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Karawang, Yuska Yasin, membenarkan kondisi tersebut. Hingga saat ini, Pemkab Karawang belum bisa menekan LPP tersebut. Padahal, pihaknya telah berupaya menggenjot warga untuk ikut ber KB. "Tapi, hasilnya tetap belum maksimal," ujarnya, Rabu (2/4).

Dengan kondisi ini, pihaknya masih mencari cara guna menurunkan angka kelahiran. Serta menurunkan LPP. Apalagi, jika merujuk pada jumlah populasi remaja di daerah lumbung padi dan industri ini, saat ini sudah di posisi 14,2 persen dari total penduduk.

Populasi ini, lanjut Yuska, diperkirakan dalam dua sampai lima tahun kedepan bakal melangsungkan perkawinan. Bila begitu, populasi remaja ini akan menambah angka kelahiran yang sudah ada.

"Parahnya lagi, tata-rata UKP (usia kawin pertama perempuan) di Karawang masih rendah. Berkisar pada usia 17tahun," ujarnya.

Kondisi ini, diperberat lagi dengan tingkat partisipasi kaum pria untuk ber-KB yang masih sangat rendah. Terbukti, berdasarkan catatan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI), pria yang menggunakan alat kontrasepsi baru mencapai 2,55 persen dari total peserta KB yang ada.

Salah satu faktornya, disebabkan rendahnya pemahaman masyarakat terhadap program KB secara komprehensif. Sehingga, karena keterbatasan pengetahuan ini, banyak pria usia produktif yang enggan ber KB.

Solusi yang pihaknya lakukan sejak 2013 lalu, untuk hal ini dengan memberikan advokasi soal KB. Sosialisasinya melalui beberapa stasiun radio komersial yang ada di Karawang maupun melalui media-media lain.

Yuska menyadari, masalah kependudukan dan KB merupakan tantangan bagi pembangunan kesejahteraan di Jawa Barat. Dari jumlah penduduk hasil survei 2010, provinsi ini telah dihuni manusia sampai 41 juta jiwa. Karawang sendiri berdasar data BPS (Badan Pusat Statistik) 2013, jumlah penduduknya sebanyak 2,176 juta jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement