Rabu 02 Apr 2014 23:07 WIB

Tahun Ini Sistem Cluster di Kota Bandung Dihilangkan

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Gedung Sate Bandung
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Gedung Sate Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, saat ini sedang menyusun draft penerimaan peserta didik baru (PPDB). Salah satu yang dibahas pada draft tersebut adalah sistem cluster sekolah dihapuskan. Semua siswa, boleh memilih sekolah tanpa berdasarkan cluster. 

''PPDB, progresnya sedang di bahas. Target pekan depan sudah audiensi dengan dewan. Cluster jadi hilang. Nantinya, pilihan sekolah bebas. Siswa bisa bebas memilih,'' ujar Kepala Dinas Kota Bandung, Elih Sudiapermana kepada wartawan usai acara Bedah Buku Idrus Affandi di Balai Pertemuan UPI, Rabu (2/3).

Menurut Elih, draft tersebut pokok pointnya adalah sekarang setiap sekolah boleh dipilih oleh siswa. Karena, sistem clusternya sudah hilang. Sebelumnya, siswa hanya boleh memilih cluster 1 dan 2. Tapi sekarang, pilihannya bebas.

''Siswa yang berasal dari luar Kota Bandung, masih ada kuotanya. Tapi, mereka juga bebas memilihnya. Siswa luar kota itu sekarang kuotanya 10 persen, kemungkinan nanti sama,'' katanya.

Menurut Elih, sistem yang sekarang ingin membelajarkan pada masyarakat bahwa pilihan itu berisiko. Karena, Disdik Kota Bandung tetap memberikan  pembobotan nilai antara pilihan satu dan dua. Karena, pihaknya menghormati prestasi siswa.

''Kuota di setiap sekolah juga ada. Kami memberi ruang ke swasta untuk sekolah yang melebihi kuota,'' katanya.

Sedangkan kuota untuk masyarakat miskin, kata Elih masih akan dibahas lebih lanjut. Namun, Disdik Kota Bandung akan menyampaikain dulu ke dewan kuota siswa miskin tersebut minimal 20 persen.

''Aspirasinya kan kuota masyarakat yang miskin ini nambah bagaimana caranya,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement