Rabu 02 Apr 2014 22:51 WIB

Penyerapan Beras Petani Kalsel Terkendala Cuaca

Lahan sawah
Lahan sawah

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Penyerapan (pembelian) gabah petani oleh Bulog Kalimantan Selatan terkendala cuaca yang tidak menentu sehingga membuat musim panen raya mundur dari seharusnya.

Kepala Bulog Divre Kalsel, Insan Taufik di Banjarmasin, Rabu, mengatakan, target penyerapan atau pembelian beras petani 2014 sebesar 45 ribu ton, namun hingga kini baru terealisasi sekitar 1,7 persen.

"Mundurnya musim panen raya di Kalimantan Selatan menjadi salah satu penyebab utama, masih rendahnya pencapaian penghimpunan beras petani," katanya.

Mundurnya musim panen raya, tambah dia, membuat harga jual beras petani cukup tinggi, yaitu di atas daya beli Bulog, sebagaimana yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp6.600 per kilogram.

Sementara, harga beras di pasaran, kini di atas Rp6.600 per kilogram bahkan ada yang mencapai Rp7 ribu per kilogram, sehingga petani lebih memilih menjual di pasaran dari pada ke Bulog.

Kondisi tersebut, biasanya akan berbalik pada saat musim panen raya, di mana harga jual beras petani menjadi murah, sehingga petani akan menjual hasil pertaniannya ke Bulog dengan harga yang relatif stabil.

"Kalau melihat pengalaman pencapaian tahun 2013, saya optimistis target 45 ribu ton bisa tercapai," katanya.

Pada 2013, Bulog mampu menghimpun beras petani hingga 41 ribu ton, sehingga bila pada 2014 ini ditargetkan penghimpunan beras hingga 45 ribu ton, cukup wajar dan kemungkinan besar bisa tercapai dengan baik.

Sebelumnya, Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin mengatakan, Pemprov Kalsel akan terus mendukung peningkatan produksi padi Kalsel melalui intensifikasi lahan pertanian, dari sebelumnya satu kali panen menjadi dua kali panen.

Menurut dia, Kalsel akan meningkatkan target intensifikasi lahan panen dua kali tersebut menjadi dua kali lipat dari lahan dua kali panen yang ada saat ini.

Selain itu, tambah dia, juga akan dilakukan peningkatan produksi lahan melalui teknologi pertanian, sehingga panen yang sebelumnya hanya empat ton per hektar, bisa menjadi enam ton bahkan lebih.

Peningkatan produksi dan perluasan lahan tersebut, telah didukung dengan perbaikan infrastruktur pertanian, mulai dari irigasi, hingga pembangunan bendung, folder Alabio dan lainnya, yang diharapkan selesai dalam tahun ini juga.

Melalui peningkatan dan pembangunan infrastruktur pertanian tersebut, diharapkan akan mampu mendukung program nasional surplus beras hingga 10 juta ton pada 2015.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement