REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Banjir mulai terjadi di Provinsi Riau setelah bencana asap kebakaran bisa ditanggulangi, yang ditandai dengan terjadinya banjir di Kabupaten Rokan Hulu yang mengakibatkan puluhan rumah warga tergenang dan juga kerugian materi.
Berdasarkan data masuk ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Pekanbaru, Rabu, banjir melanda Dusun Satu Desa Lubuk Kerapat, Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu. Banjir terjadi pada dini hari akibat hujan deras.
"Kabarnya terjadi hujan deras sekitar lima jam dengan intensitas tinggi yang mengakibatkan banjir," ujar Kepala Divisi Data BNPB, Agus Wibowo, melalui pesan singkat.
Ketinggian muka air mencapai 100 hingga 200 sentimeter. Ia mengatakan, laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Rokan Hulu menyatakan tidak ada korban jiwa dalam banjir tersebut.
Hanya saja terjadi kerugian materi karena sedikitnya 21 unit rumah warga terdampak banjir.
"Dua unit sepeda motor hanyut, dan dua unit genset PLTD juga hanyut terbawa air," katanya.
Ia mengatakan Tim Reaksi Cepat dari BPBD setempat sudah ke lokasi banjir berkoordinasi dengan Dinas Sosial Rokan Hulu, TNI dan Polri untuk melakukan pendataan dan membantu korban banjir. "Asap hilang, banjir datang," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data Satgas Darurat Asap Riau menyatakan pantauan citra setelit NOAA-18 dan pantauan Satgas Darat menyatakan tidak ada titik panas yang terdeteksi di Riau. Kualitas udara juga terus membaik, dan tidak ada lagi polusi asap yang mencapai status Berbahaya.
Peluang hujan cukup tinggi di Riau yang membantu pemadaman kebakaran di lahan gambut.