Rabu 02 Apr 2014 17:20 WIB

Wali Kota Kediri yang Baru Diminta Jalin Komunikasi

Rep: RR Laeny Sulistywati/ Red: Yudha Manggala P Putra
Soekarwo, berpidato di hadapan ribuan Rimbawan
Foto: Antara Foto/Eric Ireng
Soekarwo, berpidato di hadapan ribuan Rimbawan

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo meminta pada wali kota Kediri, Jatim yang baru Abdullah Abubakar supaya menjalin komunkasi dengan mantan Wali Kota lama Kediri untuk meneruskan program pembangunan Kota Kediri yang berhasil memperoleh predikat juara tingkat nasional.

“Pasangan Wali Kota Abdullah dan Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah yang baru dilantik harus akur dan mau membangun silaturahim dengan mantan wali kota Kediri maupun dengan forum pimpinan daerah (Forpimda)” ujarnya seusai melantik Walikota dan Wakil Walikota Kediri periode 2014 – 2019 di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kediri, Rabu (2/4).

Dijelaskan Soekarwo, rukun dan akur itu merupakan wadah untuk membangunan kebersamaan guna menyelesaikan suatu masalah. Sebab, kata Soekarwo, tidak ada masalah yang bisa diselesaikan atau dipikul sendiri. Ini karena seberat apapun masalah atau persoalan yang menyangkut kesejahteraan masyarakat pasti akan lebih mudah bila diselesaikan atau dipikirkan dengan orang banyak.

“Apalagi, sang mantan wali kota Kediri juga memiliki pengalaman dalam hal penyelesaian masalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kalau beliau diajak bicara masalah pembangunan Kota Kediri, pasti akan banyak sumbangan pikiran untuk kota Kediri ke depan agar jauh lebih baik,” ujarnya.

Tak hanya itu, ia meminta agar tali silaturahim itu harus terus dibangun secara berkala. Paling tidak setiap tiga bulan sekali ada pertemuan, baik dengan forpimda maupun dengan tokoh masyarakat.

“Sebab, pertemuan seperti itu sangat penting dan harus dilakukan oleh setiap pemimpin, baik itu Bupati atau Wali kota dan juga Gubernur,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement