REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Pusat Muhammadiyah mengakui kelemahan utamanya di bidang perekonomian masyarakat, sementara untuk bidang pendidikan dan kesehatan sudah relatif lebih maju daripada ekonomi.
Pendapat ini diungkapkan Bendahara Umum (Bendum) Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Dr. H. Anwar Abbas, saat diwawancarai Republika pada Selasa siang (1/4) di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta.
"Muhammadiyah sudah cukup maju dalam dua bidang, terutama bidang pendidikan dan kesehatan. Jadi dalam konteks politik, PP Muhammadiyah menginginkan politik yang mampu mengembangkan dunia pendidikan dan kesehatan secara baik, bermutu dan berkualitas untuk bangsa dan negara Indonesia," tutur Anwar Abbas.
Dalam Pemilihan umum (Pemilu) 2014 nanti, ujar Anwar Abbas, politik yang diusung dan dikembangkan Muhammadiyah adalah politik yang mampu mendukung pengembangan dunia pendidikan; baik informal, non formal maupun pendidikan keluarga.
Sehingga, papar Anwar Abbas, dapat diwujudkan manusia Indonesia yang memiliki kecerdasan tinggi sekaligus berakhlak mulia, dan itu sesuai dengan tujuan utama pendidikan yang dicita-citakan bangsa Indonesia.
Sedangkan dalam bidang kesehatan, PP Muhammadiyah mengusung dan mengembangkan politik Indonesia yang bertujuan mencegah berbagai penyakit yang dapat mengganggu kesehatan rakyat Indonesia, misalnya dalam hal pemberantasan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba).
Jadi, jelas Anwar Abbas, politik Indonesia ke depan harus mampu mengesahkan berbagai macam peraturan perundang-undangan, kebijakan dan peraturan yang mampu mencegah rakyat Indonesia terkena berbagai penyakit dan agar dapat hidup sehat.
"Terkait dengan bidang ekonomi yang memang masih lemah, maka PP Muhammadiyah telah membentuk Lembaga Perekonomian dan Kewirausahaan yang tugasnya membantu PP Muhammadiyah," jelas Anwar Abbas.
Kita harapkan lembaga ini, terang Anwar Abbas, mampu turut aktif menumbuhkembangkan jiwa enterpreneurship yang masih lemah di Indonesia ini.
Saat ini, terang Anwar Abbas, ummat Islam tidak menguasai perekonomian nasional. Ekonomi dikuasai oleh ummat non-Islam. Namun, hambatan utama dari upaya Muhammadiyah untuk mengembangkan kesehatan, pendidikan dan ekonomi adalah dana.
"Ini salah satu kelemahan ummat Islam, termasuk Muhammadiyah, sehingga bidang perekonomian ini harus segera dibenahi dan ditumbuhkembangkan oleh PP Muhammadiyah. Saat ini kita sudah mulai dengan membentuk Lembaga Perekonomian dan Kewirausahaan Muhammadiyah," pungkas Anwar Abbas.
Dalam sidang Tanwir PP Muhammadiyah di Yogyakarta beberapa waktu yang lalu, ungkap Anwar Abbas, Presiden Susilo Bambang Yudhoyoni (SBY) menyatakan Muhammadiyah sudah maju dalam bidang kesehatan dan pendidikan, namun di bidang perekonomian justru belum maju.