REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya mengatakan saat ini baru 60 persen peralatan di BMKG yang otomatis. "Kalau alat-alat kita yang masih manual dilengkapi dengan Automatic Weather Station (AWS)," kata Andi usai membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas BMKG 2014 di Jakarta, Rabu.
Sedangkan peralatan dibidang penerbangan semuanya sudah otomatis, tambah Andi. Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengamanahkan agar adanya otomatisasi peralatan dalam penyelenggaraan meteorologi, klimatologi dan geofisika.
BMKG dalam rencana strategis 2015-2019 mengeluarkan kebijakan nasional untuk pelaksanaan otomatisasi tahun 2017. "Proses otomatisasi ini menjamin data-data itu benar. Data menjadi penting sekali karena kita ingin informasi yang cepat, tepat dan akurat," katanya.
Pengembangan teknologi yang dikembangkan WMO, BMKG harus menyiapkan dan mewujudkan Quality Management System (QMS) dalam bidang Aviation Meteorological Services (AMS). Layanan berbasis teknologi infrormasi yang merujuk pada WMO Information System (WIS), pengamatan yang mengacu pada WMO Integrated Global Observation System (WIGOS).
"Ke depan yang menjadi tantangan kita di BMKG adalah peningkatan kapasitas SDM untuk pemeliharaan alat-alat tersebut," katanya.