REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Fenomena el nino yang diprediksi akan datang sekitar Juli, menimbulkan ancaman kekeringan pada tanaman padi di Kabupaten Indramayu. Akibatnya, target produksi padi diperkirakan akan turun.
Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, Takmid Sarbini, mengungkapkan, target produksi padi di Kabupaten Indramayu pada tahun ini sekitar 1,6 juta ton.
Dengan datangnya fenomena el nino, maka 15 persen dari total target produksi padi, atau sekitar 240 ribu ton, dikhawatirkan akan hilang."(Fenomena el nino) akan menimbulkan kekeringan hingga membuat produksi padi berkurang,"ujar Takmid, Rabu (2/4).
Dia mengaku sudah mendapat informasi mengenai prediksi datangnya el nino dari BMKG Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, bulan lalu. Pihaknya pun sudah mensosialisasikan mengenai kemungkinan terjadinya kemarau panjang pada tahun ini kepada para petani.
"Kami minta petani menggunakan sistem culik untuk percepatan musim tanam gadu 2014,’’ kata Takmid.
Takmid menerangkan, dengan sistem culik, maka petani harus ‘menculik’ sekitar 1/20 hektare lahan pertaniannya untuk ditanam persemaian, seminggu sebelum panen. Dengan demikian, saat panen dilakukan, persemaian sudah berumur satu minggu.
Dengan pelaksanaan masa panen selama seminggu, ditambah persiapan pengolahan lahan musim tanam gadu seminggu, maka ketika lahan kembali siap untuk ditanami, umur persemaian sudah mencapai tiga minggu.
"Lumayan, bisa menghemat waktu selama tiga minggu,’’ tutur Takmid.