REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-– Dari 34 provinsi di tanah air, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam dianggap daerah yang pengamanannya paling berat saat pesta demokrasi digelar. Sebab, sejumlah peristiwa terror terjadi ketika pemilu akan digelar baik berupa penembakan ataupun pengrusakan sejumlah peralatan pendukung pemilu.
“Memang yang terberat adalah Aceh,” katanya di kantor presiden, Rabu (2/4).
Ia mengatakan daerah-daerah lain di Indonesia ada pula yang termasuk rawan. Sebut saja Poso dan Papua. Namun, ia mengharapkan masyarakat di daerah tersebut bisa menghargai dan ikut serta secara positif dalam pemilu lima tahunan ini.
“Kita minta kesediaan meraka untuk ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Polri, Jenderal Sutarman. Ia mengatakan Aceh menempati posisi teratas dan prioritas untuk pengamanan jelang pemilu. Meskipun ia juga menyebut sejumlah daerah yang potensi terror politik juga bisa terjadi.
“Yang rawan itu Aceh. Dilanjutkan Papua, Sulawesi Tengah, Bima (NTB) dan beberapa daerah lain,” katanya.
Ia mengatakan kerawanan di Aceh tak lain banyak bermotifkan persaingan politik antara satu partai dengan partai lainnya. Persaingan itu bukan hanya antar partai local Aceh tetapi juga dengan partai-partai nasional. “Yang jelas, di Aceh ini saling menyerang antara kekuatan partai satu dengan partai lain, baik partai lokal maupun partai nasional,” katanya.