Rabu 02 Apr 2014 13:31 WIB

SBY Minta Krisis Listrik di Sumatra Harus Segera Diatasi

Rep: Esthi Maharani/ Red: Muhammad Hafil
Listrik padam (ilustrasi)
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Listrik padam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar krisis yang melanda Sumatera Utara harus segera diataswi. Ia menilai saat ini kebutuhan listrik di kawasan tersebut baik untuk industry ataupun rumah tangga mengalami peningkatan pesat.

Sayangnya kebutuhan itu belum dibarengi dengan pasokan listrik yang memadai. Ia mengatakan solusinya tak lain pengingkatan daya listrik untuk Sumatera Utara. Saat ini, pemerintah baru bisa menyuplay 1600 megawatt. Padahal, kebutuhannya bisa mencapai 1800 megawatt.

“Kita tahu ada kekurangan dari keperluan sebesar 1800 megawatt yang bisa disuplay baru 1600 megawatt. Ada kekurangan 200 megawatt,” katanya saat membuka rapat cabinet terbatas, Rabu (2/4).

Ia mengatakan telah meninjau langsung kondisi di Medan pada saat melakukan kunjungan kerja. Menurutnya, kebutuhan pasokan listrik di Sumatera Utara tak lain disebabkan peningkatan industry, komersial, dan rumah tangga yang cukup tajam.

“Jadi, harus ada solusi jangka pendek, menengah, dan jangka panjang,” katanya. Presiden pun telah berbicara dengan menteri terkait seperti Menteri BUMN, Dahlan Iskan dan Direktur Utama PLN, Nur Pamudji tentang kebutuhan pasokan listrik di Sumatera Utara. Ia meminta agar krisis listrik bisa segera diatasi.

Menurutnya, masih ada beberapa proyek infrastruktur dan pembangunan di masa pemerintahannya yang harus dikebut penyelesaiannya. Diharapkan ketika masa baktinya habis, proyek-proyek tersebut selesai atau diteruskan oleh pemerintahan berikutnya. “Saya ingin semuanya berjalan sehingga sisa masa bakti cabinet yang tinggal 7 bulan, proyek-proyek bisa dirampungkan. Kalau bisa dipercepat, kita percepat,” katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement