REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif mengatakan bahwa pihaknya telah selesai menjalankan misi mengataasi persoalan kebakaran hutan dan lahan musim pertama dan kini bersiap menghadapi kasus serupa pada bulan depan.
"Akhir April kembali empat batalyon TNI/Polri dari berbagai satuan akan kembali didatangkan untuk mengatasi persoalan kebakaran hutan dan lahan di Riau," kata Syamsul Maarif kepada pers di Pekanbaru, Rabu (2/4).
Ia mengatakan sesuai dengan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa pada Mei Riau akan kembali dilanda kemarau.
Kondisi tersebut, menurut dia, akan kembali berpeluang terjadinya peristiwa kebakaran hutan dan lahan di berbagai wilayah kabupaten/kota.
"Makanya kemudian BNPB akan kembali bersiap untuk menghadapinya," kata dia.
Personel TNI/Polri tersebut didatangkan ke Riau dan akan diserahkan ke pihak pemeritah daerah sebagai upaya mengatasi persoalan kebakaran lahan, katanya.
Seperti dikatakan BMKG, kata Syamsul Maarif, pada Mei sebagian Riau akan kembali kemarau, dan pada Juni hingga September bahkan akan menghadapi cuaca kemarau panjang.
"Dengan kondisi tanah Riau yang sebagian besar bergambut, sangat memungkinkan api kembali muncul," kata dia.
Sangat diharapkan, kata dia, peristiwa ini dapat ditanggulangi sebelum terjadinya polusi asap seperti yang sempat terjadi sebelumnya.
Peristiwa kebakaran hutan dan lahan di Riau pada Februari hingga Maret dikabarkan telah menghanguskan puluhan ribu hektare, termasuk kawasan perkebunan.
Tiga orang dikabarkan meninggal dunia dan lebih dari 60 ribu jiwa menderita penyakit yang disebabkan oleh polusi asap.