Selasa 01 Apr 2014 20:12 WIB

Nuansa Sunda Warnai Upacara HUT Kota Sukabumi

Rep: Riga Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Balai Kota Sukabumi
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Balai Kota Sukabumi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI—Upacara peringatan hari jadi Kota Sukabumi ke-100 diwarnai dengan kentalnya budaya sunda, Selasa (1/4). Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk melestarikan adat dan budaya sunda di tengah masyarakat.

Adat sunda misalnya terlihat pada pakaian yang digunakan para peserta upacara. Di mana, laki-laki menggunakan iket kepala dan wanita menggunakan kebaya. Selain itu pembawa acara dan sambutan Wali Kota Sukabumi, Mohamad Muraz juga disampaikan dalam bahasa sunda.

‘’Hari jadi ini momentum awal untuk lebih peduli pada budaya sunda,’’ ujar Muraz, kepada wartawan selepas upacara peringatah hari jadi Kota Sukabumi yang ke-100. Jangan sampai budaya lokal hilang tergerus perkembangan zaman.

Muraz mengatakan, pemkot berkomitmen agar kearifan lokal tersebut bisa diwariskan dari generasi ke generasi. Oleh karenanya ke depan akan diterapkan penggunaan pakaian adat sunda pada hari-hari tertentu.

Di lihat dari sejarah, ungkap Muraz, pada tanggal 1 April 1914 status Kota Sukabumi ditingkatkan menjadi Gemeente atau Kota Praja oleh Pemerintah Kolonial Belanda.

Tanggal tersebut selanjutnya dijadikan sebagai titimangsa atau tanggal hari jadi Kota Sukabumi. Peringatan hari jadi juga diwarnai aksi sebanyak 2.500 pelajar pendidikan anak usia dini (PAUD). Mereka menggelar atraksi di depan wali kota dan pejabat lainnya setelah menunggu berjam-jam di tengah panasnya sinar matahari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement