Senin 31 Mar 2014 19:01 WIB

Catatan 'Cepot' Sang Maestro Wayang Golek Indonesia (2)

Rep: cr02/ Red: Joko Sadewo
Dalang Asep Sunandar Sunarya.
Foto: Antara
Dalang Asep Sunandar Sunarya.

REPUBLIKA.CO.ID, Tekadnya untuk segera bisa mendalang termotivasi oleh ayahnya Abah Sunarya dan Kakaknya Ade Kosasih Sunarya, selain itu Asep juga menimba ilmu pedalangan dari Cecep Supriadi, dalang kondang dari Karawang.

Asep Sukana yang hidup dalam belaian Ma Jaja yang merupakan adik dari ayahnya menganggap bahwa Ma Jaja adalah ibu kandungya sendiri. Sekitar 16 tahun Asep Sunandar tidak pernah tahu siapa sesungguhnya orang tua kandungnya.

Asep telah menorehkan prestasi yang luar biasa diantaranya sebagai juara Dalang Pinilih I Jawa Barat di Bandung tahun 1978 dan di 1985 Asep terpilih menjadi Dalang Juara Umum tingkat Jawa Barat dan memboyong Bokor Kencana.

Tak hanya sampai di situ pengalaman Asep Sunandar melakukan muhibah ke luar negeri tercatat pada tahun 1986 sebagai Duta Kesenian ke Amerika Serikat. Tahun 1993 Institut International De La Marionnete di Prancis meminta Asep Sunandar menjadi Dosen Luar Biasa selama dua bulan dan diberi gelar Profesor oleh Masyarakat Akademis Prancis. Tahun 1994 merupakan pentas terakhirnya keliling negara-negara di kawasan Eropa.

Ia telah berjasa dalam kesenian Indonesia terutama kesenian wayang golek warisan seni dan budaya milik masyarakat Jawa Barat. Konsep serta krativitas pertunjukan wayang goleknya memiliki gaya dan warna tersendiri dibandingkan dengan yang lainnya.

Dalam kehidupan sehari-haripun ia dikenal sebagai pria yang bersahaja dan selalu membantu orang yang sedang dalam kesusahan. Namun sangat disayangkan, kini sang maestro wayang golek tersebut harus menutup usianya di umurnya yang 58 tahun.

Asep Sunandar meninggal dunia di RS Al Ihsan, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Senin (31/3) akibat serangan jantung. Asep Sunarya telah lama dikabarkan memiliki riwayat penyakit jantung, dan dalam beberapa minggu terakhir, ia sering mengeluhkan sakit di bagian jantungnya.

Selamat jalan Sang maestro wayang golek Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement