REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Pelaksanaan Latihan Bersama (Latma) Angkatan Laut Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 menggairahkan ekonomi di Kota Batam Kepulauan Riau, karena setiap peserta Latma membelanjakan uangnya hingga jutaan rupiah di kota itu.
Kepala Bidang Sarana dan Objek Wisata Dinas Pariwisata dan Budaya kota Batam Rudi Panjaitan di Batam, Minggu, mengatakan angkatan laut dari 17 negara itu menghabiskan uangnya untuk belanja berbagai kebutuhan serta oleh-oleh.
Rudi memperkirakan, Rp2 miliar dihabiskan peserta Latma selama berada di Batam selama beberapa hari.
"Secara kasat mata, kalau misalnya satu anggota menghabiskan Rp2 juta, maka sekitar Rp2 miliar yang mereka habiskan di Batam. Belum lagi untuk penginapan dan sebagainya," kata Rudi.
Pemkot Batam memang menyiapkan beberapa bus untuk antar jemput peserta Latma dari dan ke tiga mal besar di Batam untuk berbelanja.
Menurut pengamatan Rudi, sebagian besar peserta Latma Komodo yang umumnya lelaki itu membeli barang elektronik dan telepon selular.
Dari sisi perhotelan, ia mengatakan tingkat hunian di hotel meningkat lebih dari 100 persen. Hampir semua hotel sudah penuh.
"Hotel penuh di mana-mana, luar biasa. Kegiatan itu membawa efek yang sangat baik untuk pariwisata Batam," kata Rudi.
Sementara itu, pada Sabtu dan Minggu, ratusan tentara dari 18 negara peserta Latihan Bersama Angkatan Laut-Komodo 2014 menikmati waktu senggang dengan berbelanja di mal. Di pusat perbelanjaan Nagoya Hill, mereka berjalan secara berkelompok. Namun, ada pula yang berpencar sendiri-sendiri.
Kehadiran peserta Latma Komodo di mal tampak mencolok. Selain postur tubuh yang tegap khas tentara angkatan laut, sebagian besar juga masih mengenakan kartu peserta pelatihan yang masih dikalungkan di leher.
Seorang peserta Latma asal China melihat-lihat ponsel buatan negaranya di Nagoya Hill. "Ada yang bilang harga ponsel di sini lebih murah," kata warga Tiongkok yang tidak mau disebutkan namanya.
Seorang peserta Latma berwajah Asia lainnya, saat ditemui, tengah membawa beberapa kantong belanja dari toko busana. "Hanya sedikit oleh-oleh untuk keluarga," kata dia yang mengenakan tas loreng.
Ia mengatakan memanfaatkan waktu bebas dengan berbelanja buah tangan sebelum berangkat ke perairan Natuna dan Anambas untuk latihan bersama penanggulangan bencana.