Senin 31 Mar 2014 11:07 WIB

Jabar Ingin Bantu Banten dan DKI Atasi Gepeng

Rep: Ari Lukihardiyanti/ Red: Muhammad Hafil
 Seorang pengemis beraksi meminta sumbangan dari para pejalan kaki di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Sarinah, Jakarta Pusat, Rabu (12/3). (Republika/Yasin Habibi)
Seorang pengemis beraksi meminta sumbangan dari para pejalan kaki di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Sarinah, Jakarta Pusat, Rabu (12/3). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat berharap bisa membantu Provinsi Banten dan DKI Jakarta mengatasi masalah penyakit sosial. Pemprov Jabar menilai, untuk mengatasi gelandangan dan pengemis (gepeng) akan lebih efektif jika dilakukan bersama-sama.

Menurut Sekretaris Badan Kerjasama Pembangunan (BKSP) Bodetabekjur Asep Sukarno, masalah gepeng akan cepat diatasi jika ke-3 provinsi solid. "Selain persoalan kesehatan, Pak Gubernur juga berharap ada kerja sama masalah penyakit sosial," ujar Asep, Senin (31/3).

Menurut Asep, masalah penyakit sosial di daerah perbatasan termasuk sulit karena harus ada koordinasi lintas batas dalam penertiban. Karena, gepeng di Bekasi, tiba-tiba bisa pindah ke Jakarta jika ada penertiban. "Yang dari Jakarta bisa lari ke Tanggerang," katanya.

Asep menilai, jika koordinasi antar Satpol PP 3 daerah terjalin,maka penertiban gepeng bisa berjalan baik dan terpadu. Menurutnya, jika gepeng dari Jabar pindah ke Banten,maka dengan koordinasi pihak Satpol PP bisa menertibkan mereka. 

"Nanti ditangkap Satpol PP di Banten, diserahkan ke Jabar untuk dilakukan pembinaan dan dipulangkan ke daerah asal," katanya.

Penanganan gepeng di daerah-daerah penyangga ini, kata dia, diharapkan bisa segera dilakukan jika kerja sama dan kesepahaman 3 provinsi yang tergabung dalam BKSP terealisasi sebelum Oktober 2014 ini. "Ini program yang harus kita upayakan bersama berjalan 2014 ini," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement