Rabu 26 Mar 2014 11:33 WIB

Bantu Satinah, Jokowi Hanya Sumbang Rp 10 Ribu?

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Bilal Ramadhan
Capres dari PDI perjuangan Joko Widodo (tengah) didampingi Pasangan Calon Gubernur Lampung Berlian Tihang (kiri) dan Mukhlis Basri (kanan) setibanya di Bandara Radin Inten II Lampung Selatan, Lampung, Jumat (21/3). Jokowi dijadwalkan menghadiri kampanye te
Foto: ANTARA FOTO/Kristian Ali/Asf/Spt/14.
Capres dari PDI perjuangan Joko Widodo (tengah) didampingi Pasangan Calon Gubernur Lampung Berlian Tihang (kiri) dan Mukhlis Basri (kanan) setibanya di Bandara Radin Inten II Lampung Selatan, Lampung, Jumat (21/3). Jokowi dijadwalkan menghadiri kampanye te

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Anggota Komisi IX DPR RI Rieke Diah Pitaloka pagi ini terlihat mendatangi kantor Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Ditemui usai melakukan pertemuan tertutup dengan Jokowi, Rieke mengatakan bahwa tujuannya datang hanya untuk mengajak orang nomor satu di DKI tersebut ikut membantu menyelamatkan nyawa Satinah. Satinah merupakan TKI asal Indonesia yang sedang menunggu hukuman mati di Arab Saudi.

Rieke mengatakan, agar terbebas dari hukuman mati, Satinah harus membayar uang pengganti kematian sebesar Rp 21 miliar. Menurut dia, dia dan LSM Migrant Care saat ini baru berhasil mengumpulkan sekitar Rp 14 miliar. Sementara, waktu yang tersisa tinggal tujuh hari lagi.

"Ini memang masih kurang. Tapi saya ingin katakan bahwa kita bisa bergotong royong untuk menyelamatkan Satinah," kata Rieke yang mengenakan kemeja warna merah, Rabu (26/3).

Sementara itu, sambil bercanda, Jokowi mengaku ia hanya bisa menyumbang Rp 10 ribu. Calon presiden dari PDI Perjuangan tersebut bahkan memasukkan sendiri lima lembar uang pecahan Rp 2.000 ke dalam kardus yang berisi uang sumbangan.

"Jangan lihat jumlahnya. Kita harus gerakkan masyarakat untuk peduli pada TKI. Karena biar bagaimanapun Satinah adalah saudara kita," kata Jokowi.

Padahal, sebelumnya dia sudah memberikan sebuah amplop tebal berisi pecahan uang Rp 100 ribu. Namun, tidak diketahui berapa jumlah nominalnya.

Satinah merupakan TKI asal Ungaran, Jawa Tengah, yang divonis hukuman mati pada 2010. Dia dijatuhkan hukuman karena dianggap terbukti membunuh majikan perempuannya. Namun, Satinah diduga terpaksa melakukan hal itu lantaran terus disiksa oleh majikannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement