Rabu 26 Mar 2014 06:10 WIB

Indramayu Masuki Masa Pancaroba

Rep: Lilis Handayani/ Red: Hazliansyah
Petani menunjukkan kondisi tanah sawah padi berusia 30 hari yang mengalami gagal tanam akibat musim kemarau.
Foto: Antara/Feri Purnama
Petani menunjukkan kondisi tanah sawah padi berusia 30 hari yang mengalami gagal tanam akibat musim kemarau.

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- BMKG Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, menyatakan, wilayah Kabupaten Indramayu saat ini sudah memasuki masa pancaroba dari musim penghujan ke musim kemarau. Daerah ini akan memasuki musim kemarau paling awal dibandingkan daerah-daearah lainnya di wilayah Cirebon.

"Di akhir Maret ini, Kabupaten Indramayu sudah masuki masa pancaroba," ujar Forecaster BMKG Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn. 

Berdasarkan pantauan Republika di wilayah Indramayu Kota, Rabu (26/3), dalam seminggu terakhir, kondisi cuasa tidak menentu. Cuaca yang panas di pagi hari, bisa tiba-tiba berubah menjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat. Namun, hujan turun dalam waktu singkat dan tidak merata di semua daerah. 

Faa Izyn menjelaskan, terjadinya pergantian cuaca yang cepat dan ekstrem merupakan tanda-tanda masa pancaroba. Biasanya, pada pagi sampai siang hari, kondisi cuaca sangat panas. Namun pada sore atau malam hari, hujan turun dengan lebat dalam waktu sekitar dua sampai tiga jam.  

Faa Izyn mengatakan, masa pancaroba di daerah lain di wilayah Cirebon, yakni Kota/Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka maupun Kabupaten Kuningan, diprediksi akan terjadi pada April. Seperti misalnya untuk Kabupaten Majalengka, masa pancaroba akan terjadi pada akhir April hingga awal Mei nanti. 

Untuk cuaca panas di wilayah Cirebon, terang Faa Izyn, saat ini rata-rata mencapai 32 derajat celcius. Angka itu masih normal karena batas maksimal cuaca panas di wilayah Cirebon bisa mencapai 37 derajat celcius. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement