REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, Pemerintah Provinsi akan segera membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) tahun ini. Menurut dia, dana yang diperlukan untuk membangun proyek tersebut memang sangat besar, yakni Rp 60 triliun.
Karena nilai investasinya yang sangat besar tersebut, Jokowi berharap pemerintah pusat dapat ikut ambil bagian dalam proyek ini. "Dananya gede banget. Makanya harus duet sama pemerintah pusat dan pemerintah daerah," kata calon presiden yang diusung PDIP itu.
Kalau pendanaan proyek IPAL dibagi dua, ujar dia, maka pemerintah pusat dapat membangun pipa utama. Selanjutnya, Pemprov akan membangun pipa-pipa kecil yang terhubung ke setiap rumah. Dengan begitu, kata Jokowi, maka pekerjaan dapat cepat rampung.
Jokowi kemudian menjelaskan pentingnya mengolah air limbah. Menurut dia, limbah rumah tangga seharusnya masuk ke pipa dan diolah kembali, bukan masuk ke tanah. Sebab, air limbah yang tidak diolah akan merusak dan mencemari air tanah.
DKI Jakarta baru melakukan pengolahan air limbah sebanyak tiga persen saja. Jumlah ini, sangat jauh jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Di Malaysia, 65 persen air limbah sudah diolah. Bahkan, di Singapura sudah mencapai 100 persen.