Selasa 25 Mar 2014 18:45 WIB

Masa Tanam Ulang, Petani Sulit Dapat Pupuk

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Julkifli Marbun
Pupuk bersubsidi (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Pupuk bersubsidi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Para petani di sejumlah daerah di Kabupaten Indramayu mengeluhkan sulitnya mendapat pupuk urea. Padahal, saat ini mereka sedang membutuhkan pupuk urea setelah pemupukan sebelumnya gagal akibat banjir.

 

"Sudah dua minggu ini tidak ada stok pupuk urea di kios. Petani menjerit," ujar seorang petani di Kecamatan Arahan, Jaidi, kepada Republika, Selasa (25/3).

 

Jaidi menjelaskan, saat ini umur tanaman padi di daerahnya rata-rata mencapai 30 hari. Di usia tersebut, tanaman padi membutuhkan pemupukan agar tumbuhnya subur dan menghasilkan produktivitas yang tinggi.

 

Jaidi mengatakan, para petani di daerahnya sebelumnya sudah pernah melakukan pemupukan. Namun, banjir besar yang terjadi pertengahan Januari lalu, membuat tanaman padi mati dan harus dilakukan tanam ulang.

 

"Karena itu saat ini kami membutuhkan pupuk lagi. Tapi pupuk tidak ada," kata pria yang juga menjadi Koordinator Asosiasi Pengecer Pupuk Kecamatan Arahan.

 

Jaidi menambahkan, sepengetahuannya, stok pupuk masih tersedia cukup di gudang lini III Jatibarang. Namun, pihak PT Pupuk Kujang tidak bersedia menyalurkannya.

 

Terpisah, Wakil Ketua KTNA Kabupaten Indramayu, Sutatang, membenarkan kesulitan pupuk urea yang terjadi di Kecamatan Cantigi dan Arahan. Dia berharap, pihak terkait segera mengatasi masalah itu karena ketersediaan pupuk menentukan tinggi rendahnya produksi gabah yang dihasilkan.

 

Manajer Humas PT Pupuk Kujang, Ade Cahya Kurniawan, saat dikonfirmasi, menyatakan, pihaknya sudah menyalurkan pupuk urea berdasarkan alokasi yang tertuang dalam peraturan gubernur (pergub). Untuk wilayah Kabupaten Indramayu, pupuk urea yang disalurkan sepanjang Januari – Maret, alokasinya sebesar 12.711 ton.

 

"Namun kami tidak menutup mata dengan adanya banjir yang merendam areal pertanian," tutur Ade.

 

Untuk menghadapi masalah itu, Ade mengaku sudah menambah alokasi pupuk urea bagi petani. Sejak Januari hingga 23 Maret 2014, realisasi pupuk yang disalurkan sudah mencapai 15.531 ton. Itu berarti, penyalurannya sudah mencapai 122 persen, atau lebih 22 persen dari alokasi yang semestinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement