Selasa 25 Mar 2014 15:35 WIB

Ridwan Kamil: Pembangunan di Bandung Utara Tak Tepat

Rep: c30/ Red: Bilal Ramadhan
Kawasan belanja Dago dipadati sejumlah kendaraan dari dalam dan luar kota Bandung, Jawa Barat
Foto: Antara
Kawasan belanja Dago dipadati sejumlah kendaraan dari dalam dan luar kota Bandung, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Kawasan Bandung Utara (KBU) yang seharusnya menjadi daerah resapan kini dijejali dengan bangunan beton berupa apartemen-apartemen. Keberadaan bangunan tersebut dianggap menghilangkan fungsi utama KBU sebagai lahan resapan air.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, bangunan apartemen secara fisik tidak ada yang salah. Pembangunan apartemen yang dilakukan di lahan resapan air itulah yang menurut dia tidak tepat. Pasalnya, hal itu mengubah fungsi utama dari daerah yang seharusnya menjadi kawasan konservasi tersebut.

"Jangan benci pembangunan apartemennya. Tapi zonasinya di mana itu yang penting. Kalau di KBU itu tidak tepat," katanya di Bandung, Selasa (25/3).

Pria yang akrab disapa Emil ini mencontohkan, negara seperti Hong Kong, China, dan Singapura banyak berdiri apartemen. Tetapi tidak ada masalah. Penempatan pembangunan apartemen yang dilakukan dinilai tidak mengganggu fungsi dari zona lainnya.

Ke depan, kata dia, pemkot hanya akan memberi rekomendasi pembangunan yang dilakukan di kawasan timur Kota Bandung. Menurutnya, hal itu sesuai dengan konsep Kota Teknopolis yang akan dikembangkan pemkot di Gedebage.

"Kita akan arahkan pertumbuhan ke wilayah timur. Termasuk memindahkan pusat pemerintahan kota ke sana," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement