REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dinas Perkebunan Riau akan melatih sekitar 100 tenaga pemadam kebakaran kebun dan lahan di provinsi ini sekaligus disiagakan dalam menghadapi musim kemarau panjang yang diprediksi terjadi Mei-September 2014.
"Bahkan parahnya pada Juni 2014 bagian utara Filipina akan dilanda badai el nino dan diyakini berdampak buruk terhadap cuaca di wilayah Sumatera, khusus di Riau akan terjadi musim kemarau kering berpotensi memicu karhutla," kata Kepala Dinas Perkebunan Riau Zulher di Pekanbaru, Senin (24/3).
Menurut dia, kondisi demikian harus diantisipasi sejak dini untuk menghindari karhutla apalagi pada bulan tersebut arah angin akan berubah menuju Malaysia dan Singapura. Jika karhutla terjadi, katanya lagi, kan berdampak buruk pada hubungan antarnegara terhadap klaim mereka Indonesia mengirim asap ke negara mereka.
"Oleh karena itu perlu pelatihan dan untuk tahap pertama akan dilatih 60 peserta pada 1-6 April 2014 dan tahap kedua pada 14-19 April 2014. Mereka akan dilatih selama enam hari dibekali secara teori dan simulasi di lapangan," katanya.
Peserta, katanya ditargetkan berasal dari seluruh perusahaan perkebunan yang selanjutnya peserta diklat akan menjadi team leader di perusahaan.
Sementara itu anggaran pelatihan dibebankan kepada perusahaan perkebunan sesuai kesepakatan GAPKI Riau, namun demikian peserta dari usaha perkebunan non perusahaan, petani dan kelompok tani, menunggu arahan Gubernur Riau, Anas Maamun.
"Bersamaan dengan itu, Gubernur Riau berencana akan membentuk tim pemadam sebanyak lima orang per desa," katanya.
Ia menambahkan Dinas Perkebunan Riau akan meminta arahan Gubernur Riau untuk menentukan pola pelatihan dan penganggarannya, sedangkan kegiatan ini akan dilakukan Dinas Perkebunana Riau bekerjasama dengan Balai Diklat Kehutanan Pekanbaru.