Senin 24 Mar 2014 15:57 WIB

Anas Sering Mendapat Tugas Khusus dari SBY

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Muhammad Hafil
Anas Urbaningrum.
Foto: Republika/Aditya P Putra
Anas Urbaningrum.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengacara Anas Urbaningrum menyebut kliennya kerap mendapat tugas khusus dari Susilo Bambang Yudhoyono ketika masih menjadi bagian Partai Demokrat. Salah satu pengacara Anas, Firman Wijaya, mengatakan informasi itu sudah disampaikan dalam pemeriksaan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Secara singkat disampaikan kepada pemeriksa bahwa dia (Anas) sering mendapat tugas-tugas khusus," kata Firman, di gedung KPK, Senin (24/3). Anas pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat sebelum terpilih menjadi Ketua Umum partai berlambang bintang mercy itu.

Firman menjelaskan Anas pernah mendapat dana Rp 250 juta dari SBY. Dana itu disebut sebagai ucapan terimakasih atas jasa Anas terkait Pemilu 2009. Dana itu kemudian ada yang dipergunakan untuk membayar uang muka pembelian mobil Harrier. Menurut Firman, Anas akan menjelaskan secara lebih rinci kepada penyidik mengenai kronologisnya pada pemeriksaan selanjutnya.

Sebagai orang yang berada dalam tubuh Partai Demokrat, Firman mengatakan, Anas mengetahui berbagai informasi strategis. Ia justru mempertanyakan ketika ada pihak lain yang memberikan bantahan. "Ini kan hubungan khusus Mas Anas dengan Pak SBY. Yang bisa menjelaskan justru hanya Mas Anas Urbaningrum," ujar dia.

Menurut Firman, Anas juga mengetahui mengenai alur dana ketika Pemilu 2009. Selepas pemeriksaan Jumat (21/3), Anas sempat mengatakan, telah menyampaikan informasi mengenai dana kampanye Partai Demokrat pada Pemilu 2009. Ia juga mengungkap adanya data audit independen mengenai sumber pemasukan dana tersebut. Menurut Anas, ada penyumbang yang diduga fiktif.

Firman mengatakan, Anas mengetahui adanya data-data yang menunjukkan nama-nama yang tidak sebenarnya. Karena itu, menurut dia, seharusnya ada penyumbang asli terkait dana kampanye tersebut. Ia mengatakan, KPK bisa mendalami data tersebut. Bahkan mengenai kemungkinan terkait dengan kasus Bank Century. "Itu sebenarnya kan tugas KPK untuk melihat relasinya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement