REPUBLIKA.CO.ID, TABANAN -- Gubernur Made Mangku Pastika mengaku sempat bertanya-tanya tentang sejarah Bali. Terutama tentang silsilah militer Bali.
Dulu, ia mengaku heran mengetahui jumlah jenderal yang dimiliki Bali hanya sedikit. Tak lebih dari dua orang eks pejuang 1945 berpangkat jenderal. "Apa orang Bali kurang heroik?" tanyanya.
Sejak 1961-2003, pertanyaan itu baru terjawab ketika ia menjadi Kapolda Bali. Saat berkesempatan menaburkan bunga, ia baru sadar, banyak prajurit dan pahlawan Bali yang gugur di medan perang.
Mereka yang seharusnya bisa menjadi jenderal harus gugur terlebih dulu dan berjuang mati-matian melawan penjajah. "Rupanya semua perwira Bali gugur pada saat itu tidak ada satu pun prajurit yang tersisa. Saya terharu. Itu jawabannya, mereka perang habis-habisan. Padahal perwira-perwira iru bisa menjadi jenderal," katanya.
Ia mengatakan, taman pujaan bangsa margarana merupakan tempat bersejarah bagi Bali. Pada 20 November 1946 terjadi peristiwa perang margarana saat masyarakat Bali melawan penjajah.
Dalam menghadapi penjajah, perang yang dipimpin I Gusti Ngurah Rai bisa mempersatukan masyarakat Bali dan berjuang habis-habisan demi NKRI.
Ia menjelaskan taman tersebut diabadikan sebagai taman bagi para pahlawan yang gugur pada kisaran 1945-1949. Di bali, pahlawan yang gugur ada sekitar 1.372 orang.