REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Pemerintah Kabupaten Lebak akan mengembangkan bambu betung guna meningkatkan pendapatran ekonomi masyarakat pedesaan.
"Kita yakin pengembangan budidaya bambu betung dapat mengatasi kemiskinan di Lebak," kata Kepala Seksi Rehabilitasi Hutan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Lebak Usep Sutarno di Lebak, Ahad (23/3).
Ia mengatakan, pengembangan bambu betung tersebut dalam upaya meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat pedesaan juga penyerapan lapangan pekerjaan.
Saat ini, populasi bambu betung di Kabupaten Lebak semakin langka, padahal memiliki nilai jual cukup tinggi di pasaran.
Keunggulan bambu betung itu antara lain, memiliki kekuatan hingga puluhan tahun juga cukup besar dibandingkan bambu lainnya.
Bahkan, kekuatan bambu betung yang digunakan proyek pembangunan Stasiun Tanjungpriuk, Jakarta hingga kini masih ada. Bambu betung itu merupakan produk asli Kabupaten Lebak, sehingga perlu dikembangkan kembali guna memenuhi pasar.
"Kami optimistis bambu betung itu dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat," ujarnya.
Menurut dia, bambu betung tumbuh di Kecamatan Rangkasbitung, Sajira, Cimarga, Leuwidamar, Kalanganyar, Cirinten, Bojonmanik dan Muncang. Namun, saat ini petani kurang melirik budidaya tanaman bambu betung.
Sebab produksi bambu betung bisa menghasilkan uang sekitar tujuh sampai delapan tahun.
Karena itu, pihaknya akan mengupayakan dengan teknologi agar produksi bambu bisa menghasilkan pendapatan ekonomi dua sampai tiga tahun. "Kami berharap petani kembali mengembangkan produk bambu betung itu," katanya.