REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Satuan tugas udara penanggulangan bencana kabut asap selama tiga pekan Maret telah menjatuhkan 6,9 juta liter bom air (water bombing) untuk memadamkan kebakaran lahan di Provinsi Riau.
Data satgas yang diterima Antara, Minggu siang, menyebutkan, sekitar 3,9 juta liter "water bombing" dilakukan oleh pesawat Sikorsky yang didatangkan sejak 4 Maret dan terus beroperasi hingga 22 Maret lalu.
Fokus upaya bom air oleh pesawat ini adalah sejumlah daerah terparah dilanda kebakaran lahan seperti kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis, sebagian Siak dan Kota Dumai.
Upaya "water bombing" terbanyak dilakukan pada 619,2 ribu liter atau sekitar 172 kali sorti dengan kapasitas 3.600 per sorti.
Sementara itu untuk pesawat Bolcow sepanjang Maret telah menjatuhkan bom air dengan total mencapai 143,5 ribu liter untuk wilayah Kabupaten Pelalawan, Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir.
Totalnya, demikian satgas, yakni sebanyak 287 sorti dengan kapasitas 500 liter per sorti.
Kemudian ada juga pesawat Kamov berkapasitas 4.000 liter per sorti telah melakukan "water bombing" sebanyak 681 kali dengan total air yang telah dijatuhkan mencapai 2,72 juta liter.
Dua helikopter bantuan dari PT Indah Kiat/Sinarmas grup juga telah menjatuhkan air di berbagai kawasan lahan terbakar.
Begitu juga dengan dua helikopter bantuan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) telah melakukan upaya bom air di sejumlah kawasan dengan total air yang telah dijatuhkan mencapai 28 ribu liter.
Wakil Komandan Satgas Operasi Terpadu Penanggulangan Bencana Asap Riau, Mayjen TNI Iskandar M Sahil menyatakan sampai saat ini upaya pemadaman terus dilakukan.