REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stasiun Duri di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat dirusak orang tak dikenal, Jumat malam (21/3). Pelaku merusak sejumlah fasilitas yang ada di stasiun dan menganiaya petugas.
Manajer Komunikasi PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunisa mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada pukul 22.15 WIB tadi malam. Kejadian bermula saat sejumlah penumpang turun dari KA 1033 di Stasiun Duri.
Sebagian penumpang yang menggunakan tiket harian berjaminan sedang melakukan refund di loket stasiun. Namun, ada lima orang penumpang dalam kondisi mabuk yang setelah melakukan refund tiket justru berusaha kembali masuk ke peron. Petugas pun berusaha menghalau mereka.
Tak terima ditegur, lima penumpang tersebut justru berteriak-teriak dan terlibat adu mulut dengan petugas. Kelima penumpang mabok itu kemudian memanggil sekitar sepuluh orang rekan mereka yang diduga adalah warga sekitar stasiun. Mereka kemudian merusak sejumlah fasilitas yang ada di stasiun.
Menurut Eva, mereka mematahkan gate otomatis, merusak papan nama stasiun, lampu peron, kursi tunggu peron. Pelaku juga merusak ruangan kepala stasiun, ruang announcer, ruang petugas pengatur perkeretaapian, mushola, ruang polisi khusus, dan ruang loket.
Tak hanya merusak fasilitas, lanjut Eva, pelaku juga menganiaya petugas announcer dan petugas pengatur perkertaapian hingga terluka. Pelaku kemudian merampas tas petugas yang di dalamnya terdapat uang Rp 700 ribu berikut KTP, STNK, SIM, dan kartu ATM.
"Peristiwa ini sudah kami laporkan ke Kepolisian Sektor Tambora untuk ditindak lebih lanjut," kata Eva melalui keterangan tertulis pada Republika, Sabtu (22/3).
Beruntung, kata dia, tidak ada penumpang lain yang menjadi korban dalam kerusuhan tersebut. Lebih lanjut, Eva mengatakan, usai kejadian itu PT KCJ langsung melakukan perbaikan. Pelayanan KRL di Stasiun Duri pun sudah dapat berjalan normal pagi ini.