REPUBLIKA.CO.ID, KARIMUN -- Identitas kerangka manusia di semak-semak dekat Perumahan Danau Indah, Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, terungkap yakni M Yusuf.
"Identitas jenazah tinggal tulang-belulang pada Kamis sore diketahui dari KTP dalam dompet yang ditemukan dalam saku celananya," kata petugas pemakaman Dinas Sosial Kabupaten Karimun Maspar Alias di Tanjung Balai Karimun, Kamis malam.
Maspar menjelaskan, bahwa M Yusuf mengantongi KTP yang dikeluarkan Camat Karimun semasa dijabat Chaironi pada 2010.
Berdasarkan identitas tersebut, korban diketahui lahir pada 2 Februari 1949 yang dilaporkan hilang sejak 12 hari lalu.
"Jenazahnya sudah dikebumikan di pemakaman umum Batu Lipai, Kelurahan Baran Timur, Kecamaran Meral sekitar pukul 20.00 WIB," tambah Maspar.
Ketua RT 02 RW 01 Batu Lipai Aminullah mengatakan, bahwa pihaknya telah melaporkan ke Polres Karimun terkait hilangnya M Yusuf dari rumahnya.
"Tiga hari kami melakukan pencarian, namun tidak ditemukan," katanya.
Menurut Aminullah, M Yusuf merupakan pria asal Portugal yang sudah 20 tahun berdomisili di Karimun.
Saat menghilang dari rumah, korban dalam keadaan sakit dan pikun mengingat usianya yang sudah tua.
"Sebenarnya dia bukan kelahiran tahun 1949, kami perkirakan usianya sudah 70 tahun lebih. Yusuf sudah sakit pikun karena sudah uzur," katanya.
Aminullah menambahkan, M Yusuf merupakan seorang muallaf sejak 15 tahun yang lalu dan diangkat oleh almarhum Nasir, salah seorang warga Batu Lipai.
"Karena itu, kami menyetujui jenazahnya dikebumikan malam ini. Dia meninggal memang karena sakit," tambahnya.
Diberitakan, jenazah M Yusuf ditemukan di semak-semak dekat Perumahan Danau Indah, RT 02 RW 05 Lembah Harapan, Kelurahan Sei Lakam Barat sekitar pukul 15.30 WIB oleh warga setempat, Anam (76 tahun).
Jenazah korban ditemukan tinggal tulang belulang, bagian kepalanya juga tinggal tengkorak dan sebelah kaki yang juga tinggal tulang terlepas dari bagian tubuh lainnya.
Sehelai baju batik cokelat yang sudah lusuh dan kotor dan celana pendek cokelat masih membungkus jenazah. Tidak sampai dua meter dari jenazah tergeletak satu tas dan beberapa buku.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
