Jumat 21 Mar 2014 02:31 WIB

MUI Tegaskan Kembali Golput Haram

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Julkifli Marbun
Majelis Ulama Indonesia
Foto: Republika/Prayogi
Majelis Ulama Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan Umum 2014 tidak lama lagi segera dilaksanakan. Kampanye sudah dilakukan sejak 16 Maret 2014 yang akan dilanjutkan dengan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden.

Namun, diprediksi masih ada masyarakat yang apatis terhadap pesta demokrasi ini. Sikap apatis masyarakat terhadap politik tertuang dalam keengganannya untuk memilih dan mengklaim dirinya sebagai golongan putih.

Wakil Sekretaris MUI, Amir Syah mengatakan, ijtima' ulama di Padang Panjang pada 2009 patut 'digemborkan' kembali. Dalam ijtima tersebut MUI mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin.

''Haram hukumnya jika pemimpinnya baik tapi tidak dipilih,'' kata dia, Kamis (20/3).

Amir mengatakan, pemilihan pemimpin sangat penting agar roda pemerintahan tetap berjalan. Pemerintahan yang baik nantinya akan membuat rakyat sejahtera. Menurut Amir, pemilihan imamah dalam islam diwajibkan.

Tentunya ada pemilihan tersebut harus memiliki kriteria. Masyarakat diharapkan cerdas dalam memilih. Kriteria seorang pemimpin ialah sidik, amanah, tablig, dan fathonah.

Amir mengatakan, Indonesia butuh pemimpin agar kemaslahatan penduduknya tetap terjaga. ''Kita harap calon pemimpin juga sadar keinginan rakyatnya,'' kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement