REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Provinsi Riau pada tahun ini merupakan paling buruk sejak tiga tahun terakhir. Akibat lingkungan yang berasap, kemampuan kerja paru-paru berkurang dan menyebabkan kesulitan bernafas.
Kemampuan paru-paru untuk menangkal infeksi juga menurun hingga penyakit mudah hinggap. Lebih jauh asap akan memperburuk penyakit yang ada seperti asma, bronchitis, penyakit paru-paru obstruktif, kronik dan penyakit jantung kronik.
Hal lain yang dipicu dari kepungan asap adalah iritasi mata, hidung, tenggorokan, memacu reaksi alergi, dan ISPA. Menurut situs Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) yang mengutip data Dinas Kesehatan Provinsi Riau, penderita ISPA meningkat pesat dari 18.893 orang pada 26 Februari menjadi 43.463 orang pada 12 Maret. Daerah yang paling banyak menderita ISPA di antaranya adalah Kabupaten Siak, Bengkalis dan Pelalawan.
Prihatin atas kondisi itu, Asia Pulp and Paper (APP), Sinar Mas Forestry (SMF) dan Rumah Sakit Eka Hospital Pekanbaru yang merupakan pilar bisnis dari Sinar Mas Group menggelar pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis akibat gangguan kabut asap.
“Kami turut merasakan kesulitan yang dialami warga Riau akibat musibah asap ini, karenanya pada hari ini dan beberapa hari kedepan kami memberikan layanan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis,” ujar Direktur APP Suhendra Wiriadinata dalam rilis yang diterima ROL, Kamis (20/3).
Program yang dinamakan Sinar Mas Group 'Peduli Kabut Asap Riau' ini ditangani oleh tim medis dari RS Eka Hospital. Turut terlibat pula dalam program ini Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Daerah Riau, dan Satuan Tugas Penanggulangan Kabut Asap.
Kegiatan ini dilaksanakan di empat titik pada tanggal 20-26 Maret. Adapun lokasi pengobatan gratis itu adalah Rumah Pintar Perawang dan Desa Sungai Limau di Kabupaten Siak, Desa Api-api Kabupaten Bengkalis, dan Desa Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan. Di masing-masing titik akan dibangun pos pelayanan untuk melayani sekitar 1.400 calon pasien, atau sekitar 5.600 pasien di semua titik. Di tiap titik akan ditempatkan dua dokter dan dua perawat serta petugas farmasi. Pemilihan lokasi ini merujuk pada tingginya angka penderita ISPA tersebut.
APP dan SMF juga aktif menyebarkan masker gratis di berbagai tempat di Riau. Dalam kurun waktu sebulan dari Februari 2014, puluhan ribu masker telah diberikan untuk mengantisipasi dampak yang ditimbulkan dari asap kebakaran hutan. “Kami berharap pemeriksaan dan pengobatan gratis ini dapat meringankan beban saudara-saudara kami di Riau,” ujar Suhendra.