Kamis 20 Mar 2014 13:27 WIB

Jokowi Ingin DKI Ikut Sumbang Dana untuk Kereta Layang

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Fernan Rahadi
Joko Widodo
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) berencana ikut berkontribusi dalam pembangunan jalur kereta layang (loop line). Dia mengatakan, dalam rapat dengan Kementerian Perhubungan Kamis (20/3) pagi tadi, Pemprov DKI sudah menawarkan diri untuk membantu menyumbang dana agar proyek tersebut cepat selesai.

"Saya bilang ke pak wakil menteri bahwa kita ingin bantu. Kalau kita bisa ikut, mungkin bisa lebih cepat," kata mantan Wali Kota Solo tersebut.

Rencananya, Pemprov DKI akan membantu menggelontorkan dana Rp 700 miliar per tahun untuk pembangunan jalur layang. Meski demikian, ujar Jokowi, untuk ikut berkontribusi dalam proyek itu, Pemprov DKI harus mendapat persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) terlebih dulu.

Dia pun menjelaskan alasannya mengapa Pemprov ingin ikut berkontribusi dalam proyek pemerintah pusat tersebut. Menurut Jokowi, jalur kereta layang akan sangat membantu mengurangi kemacetan di jalan. Sebab, apabila semua kereta sudah berada di jalur layang, maka tidak ada lagi palang pintu kereta api. Dengan demikian, lalu lintas akan menjadi lebih lancar. Selain itu, tidak adanya palang pintu juga akan mengurangi kecelakaan yang selama ini banyak terjadi di pintu perlintasan kereta api.

Sementara, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan, ia dan Jokowi akan bersama-sama meninjau kondisi lapangan sebelum pembangunan jalur kereta layang dimulai. Sebab, kedua pihak ingin memastikan agar pembangunan infrastruktur tersebut sesuai dengan rencana tata ruang di Jakarta.

Jalur kereta layang kereta api akan segera dibangun tahun ini. Rencananya, proyek tersebut akan rampung pada tahun 2017. Jalur kereta layang akan dibangun di lintas timur (Kampung Bandan-Senen-Pondok Jati) sejauh 10 kilometer, dan  intas barat (Manggarai-Tanah Abang-Angke-Kampung Bandan) yang memiliki panjang 17 kilometer. Proyek ini diperkirakan akan menelan dana Rp 9 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement