REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak diperkenalkan tahun lalu, Pertamax Racing cukup diminati pemilik sport car. Ini terbukti dari pertumbuhan penjualanan pertamina racing selama setahun.
"Pertumbuhannya sangat bagus yakni delapan persen,' ungkap General Manager PT. Pertamina (Persero), Alfandi, Kamis (20/3).
Menurut Afandi pertumbuhan itu tidak terlepas dari performa bahan bakar yang dirasakan konsumen. Mereka dapat memacu kendaraanya dengan maksimal. "Mesin jadi lebih responsif, lebih stabil, dan memiliki daya tahan tinggi, serta bersahabat dengan konsumen," kata dia.
Afandi mengklaim produk Pertamax racing ini memang didesain agar mesin bagian dalam tetap awet dan terlindungi melalui teknologi pembersih mesin, pelindung anti karat pada dinding tangki, saluran bahan bakar dan ruang bakar mesin.
"Yang lebih penting lagi, pertamax racing juga menjaga kemurnian bahan bakar dari campuran air sehingga pembakaran menjadi lebih sempurna," kata dia.
Seperti diketahui, pertamax racing memiliki angka oktan 100, artinya lebih tinggi dari produk yang sudah ada di Indonesia. Produk ini dikhususkan pertamina untuk pemilik Kendaraan sport yang memerlukan bahan bakar minimal beroktan 98.
Saat ini, baru ada dua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina yang menyediakan pertamax racing, yakni SPBU milik pertamina retail di Kuningan dan Pondok Indah. Untuk wilayah operasi yang lain, pertamina menyiapkan kemasan dirigen 5 liter, 10 liter dan 20 liter. Produk ini sudah tersedia di Sumatera dan Jawa, menyusul Balikpapan dan Banjarmasin.
"Jadi untuk curah memang baru dua, tapi kami siapkan bentuk kemasan, yang kami jamin tidak dipalsukan," ucap dia.
Terkait harga, Pertamina membanderol pertamax racing 49 ribu rupiah per liter. Untuk kemasan, harganya disesuaikan dengan lokasi konsumen berada.