REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Kepala Polri, Jenderal Sutarman mengatakan akan memperketat peminjaman senjata api di satuan kerja polri. Hal ini menyusul kasus penembakan yang dilakukan Brigadir Susanto terhadap AKBP Pamuji.
Ia mengatakan peminjaman senjata api harus melalui serangkaian tes seperti psikotes dan psikologi. Polri tidak akan memberikan senjata kepada orang yang emosinya tidak bisa dikendalikan.
“Ini harus kita ketatkan dan saya instruksikan ke seluruh satuan kerja di mabes polri dan polda untuk melakukan pengetatan dan uji ulang terhadap pemegang senjata api ini apakah memenuhi syarat, baik persyaratan teknis maupun psikologis,” katanya.
Ia mengatakan pemeriksaan dilakukan secara intensif oleh provost. Menurutnya, pemeriksaan harus dilakukan secara hati-hati karena peristiwa hanya melibatkan dua orang yang diduga terlibat cekcok.
Ketika terjadi ledakan pun tidak ada saksi mata kecuali terduga pelaku sedangkan satu saksi lainnya hanya mendengar ledakan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
