Rabu 19 Mar 2014 17:11 WIB

Istimewanya 'Cabai-Cabaiannya' Temanggung

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Joko Sadewo
Kota Temanggung
Foto: temanggungcity.wordpress.com
Kota Temanggung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cabai Temanggung terbilang istimewa. Tidak hanya karena pedasnya, tapi juga karena produktiviasnya terbilang tinggi sekali. Kabupaten Temanggung disebut memiliki peran penting dalam produksi komoditas cabai-cabaian.

Luas wilayah Kabupaten Temanggung 87.065 hektare (ha). Terbesar penggunaan lahan adalah untuk budidaya pertanian, yakni 20.624 ha. Untuk kawasan lindung seluas 26.933 ha, budidaya non pertanian seluas 28.124 ha dan lainnya seluas 2.100 ha.

Luas panen komoditas cabai Kabupaten Temanggung menduduki urutan ketiga di tingkat Provinsi Jawa Tengah. Pada 2013 lalu, Temanggung berhasil produksi 243.341 kw dengan luas panen 3.956 ha. Artinya, produktivitasnya adalah 61,51 kw per ha.

Tingginya produktivitas pertanian tidak serta merta membuat para petani di sana hidupnya damai, tenteram, dan sentosa. Masih banyak masalah yang diadukan para petani kepada Menteri Pertanian Suswono ketika berkunjung ke sana dalam rangka panen cabai, Selasa (18/3).

Seorang petani bernama  Jumarlan mengadu, pengurangan subsidi pupuk sebesar 30 persen memberatkan petani.

Menteri Pertanian Suswono langsung menanggapi bahwa bukan dirinya yang  mengurangi subsidi pupuk. Pemicu pengurangan subsidi pupuk karena harga pokok produksi (HPP) mengalami kenaikan. Memang, kata Suswono, seharusnya subsidi pupuk ditingkatkan.

Namun, dana sebesar Rp 18 triliun tidak mencukupi untuk membantu petani seluruh Indonesia. Akan tetapi, para petani tidak perlu khawatir, berapa pun kebutuhan pupuk pasti akan dipenuhi. Dananya, bisa dari APBN Perubahan.

Petani lain, Agus Pamudji, mengatakan, para petani membutuhkan stabilitas harga dan pasar yang jelas. Petani sering menjadi korban permainan harga para tengkulak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement