REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Kapolri Jenderal Sutarman menegaskan tujuh penumpang warga negara Indonesia (WNI) yang ikut dalam penerbangan Malaysia Airlines MH370 tidak terkait dengan terorisme ataupun organisasi terlarang.
Sutarman mengatakan pihaknya telah melakukan pengecekan bahkan ke keluarga semua penumpang yang ikut dalam penerbangan tersebut. “Saya pastikan, yang terdaftar di pesawat MH370, penumpang dari Indonesia, seluruhnya tidak ada kegiatan-kegiatan terlarang di Indonesia ataupun pernah menjadi salah satu pelaku," katanya saat ditemui di kantor presiden, Rabu (19/3).
Jadi, Sutarman menegaskan tidak ada satupun catatan kejahatan yang dilakukan oleh tujuh orang WNI yang menumpangi pesawat MH370 yang hingga kini belum ditemukan. Ia mengatakan kepastian itu didapat setelah Polri juga melakukan pemeriksaan terhadap keluarga para penumpang.
Polri juga meminta data-data lain seperti DNA dari keluarga baik orang tua ataupun anak. Tujuannya agar suatu hari nanti bisa lebih mudah mengidentifikasi penumpang pesawat MH 360. Sutarman juga menegaskan telah menawarkan bantuan kepada kepolisian Malaysia jika membutuhkan data pendukung.
“Kita akan bantu data apapun yang dibutuhkan sehingga Malaysia bisa mendapatkan akses informasi, tentang koneksi terhadap orang-orang Indonsia, silakan hubungi kita,” ujar Sutarman.
Sebelumnya, setelah lebih dari sepekan pesawat Malaysia Airlines MH370, Malaysia menyelidiki berbagai kemungkinan. Salah satunya, adanya terorisme dalam pesawat. Malaysia pun meminta data-data penumpang yang ikut dalam penerbangan.
Mereka mencurigai ada penumpang yang terkait dengan organisasi terlarang ataupun terorisme. Indonesia pun sempat merasa dipojokan dengan hal tersebut.