REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Banjir bandang mendera warga di Jalan Bima Kelurahan Arjuna Kecamatan Cicendo Kota Bandung. Akibatnya, 12 rumah di tepi sungai hancur diterjang luapan air dari Sungai Citepus. Kejadian itu menimpa warga sekitar pukul 19.30 WIB, Selasa (18/3).
Salah satu warga yang rumahnya roboh, Dedi Junaedi (60 tahun), mengatakan, sejak pukul 16.30 WIB luapan air Sungai Citepus sudah mulai menggenangi rumah warga. Curah hujan yang semakin meningkat menyebabkan debit air semakin tinggi. Sejak saat itu dia bersama keluarga sudah mengungsi ke warung miliknya.
"Saya kebetulan ada warung di atas. Sementara tinggal di warung dulu saja," katanya saat ditemui di lokasi, Rabu (19/3).
Dikatakan Dedi, rumahnya berbatasan langsung dengan lahan parkir Sekolah Bina Bakti dengan disekat tembok pembatas. Air dari hulu yang debitnya semakin besar membuat tembok tersebut tak kuat menahan derasnya arus. Jebolnya tembok pembatas tersebut mengakibatkan air yang sebelumnya 'tertampung' di area parkir tersebut menerjang rumah warga hingga hanyut terseret arus.
"Jadi sekitar pukul 19.30 WIB (tembok pembatas) jebol dan menimpa rumah kami. Dan air memang deras banget dan besar," ujarnya.
Dedi mengaku masih bisa menyelamatkan sebagian harta bendanya. Tetapi, lima rumah warga yang paling parah semuanya hanyut terbawa arus air. Warga hanya menyelamatkan diri mereka masing-masing tanpa sempat menyelamatkan harta benda mereka. Sebagian warga, kata Dedi, saat ini sudah mengungsi ke rumah saudaranya masing-masing.
Ketua RT 6 RW 7 Kelurahan Arjuna Kecamatan Cicendo Budi mengatakan, bantuan dari pemerintah berupa makanan pokok sudah sampai kepada warga. Relokasi untuk sebagian warga sementara ditempatkan di kelurahan setempat.
Budi berharap, pemerintah memberikan bantuan yang seimbang kepada warga. Mengingat rumah tempat tinggal mereka hanyut tak bersisa terbawa banjir bandang. "Ya nanti kita mau bicarakan dulu, termasuk juga dengan pihak sekolah. Tapi musyawarah dulu dengan masyarakat," kata dia.
Sementara itu, Camat Cicendo Asep Saiful Gufron mengatakan, penanganan sementara untuk warga yang rumahnya hanyut diterjang banjir bandang sudah dilakukan. Untuk relokasi jangka panjang, pihaknya masih belum bisa memastikan dimana. Tetapi, kata dia, yang paling penting untuk sementara adalah warga sudah dievakuasi.
Terkait kerugian yang dialami warga, pihaknya belum bisa memastikan. "Yang paling penting warga sudah kita evakuasi ke tempat yang aman. Bantuan makanan pokok sudah kita distribusikan," katanya.