Rabu 19 Mar 2014 12:21 WIB

Pemerintah Harus Kejar Pengadaan Beras

Beras (illustrasi)
Foto: Republika/ Adhi Wicaksono
Beras (illustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA --- Sebentar lagi Indonesia akan memasuki musim panen raya. Agar pengadaan beras nasional mencukupi, maka pemerintah harus memanfatkan momentum ini dengan baik.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia, Nellys Soekidi mengatakan sebanyak 60 persen pengadaan beras dipasok dari panen raya. Sisanya didapatkan dari hasil panen reguler. Namun tahun ini produksi beras mengalami banyak kendala, termasuk bencana alam dan pengaruh iklim.

"Produksi nasional akan berkurang karena daerah pemasok beras banyak yang terkena banjir," ujarnya ditemui di kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Rabu (19/3).

Untuk itu Bulog menurutnya harus mulai mengisi gudang persediaan. Apabila upaya ini ditunda, maka jangan berharap persediaan beras cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional.

Kondisi beras pada saat panen raya dikatakan melimpah, namun bukan kualitas terbaik. Hal ini menyebakan harga beras jatuh di tingkat pedagangan karena beras dijual dengan harga lebih murah dari modal. "Misalnya, jual beras di Jakarta idealnya Rp 91 ribu hingga Rp 92 per kg. Tapi kalau pasar maunya Rp 84 ribu kg. Kalau numpuk kita rugi," katanya.

Pasokan beras dominan dipasok dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat. Namun tahun ini ketiga daerah sentra tersebut banyak yang dihampiri banjir. Hal ini menyebabkan kehilangan produksi yang cukup besar akibat panen mundur, hama penyakit dan kualitas beras menjadi buruk.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement