REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo (Jokowi) mengakui gaya kampanye PDIP dalam pemilu kali ini berbeda dari partai lain.
Seperti diketahui, Hari Minggu lalu PDIP melakukan kampanye terbuka di tempat-tempat beraejarah di Ibu Kota.
"Kita ingin berbeda. Kampanye tidak selalu harus dilakukan dengan cara mengumpulkan massa. Kalau di Jakarta akan mengganggu orang lain," kata Jokowi Selasa malam saat meninggalkan kantornya di Balaikota, Jakarta.
Jokowi mengatakan itulah alasan kenapa kampanye terbuka PDIP dilakukan dengan cara berbeda yakni dengan menelusuri jejak perjuangan Bangsa. "Memang kita kemarin ngikutin patriot trail dari Museum Kebangkitan Nasional, Gedung Kongres Pemuda, Gedung Pancasila. Semua itu menunjukkan negara ini negara yang punya sejarah perjuangan yang besar, punya jejak yang jelas untuk dijelaskan, kemerdekaan bukan didapatkan dengan enak," katanya.
Lebih lanjut Jokowi mengatakan jejak perjuangan Bangsa tersebut bisa digunakan menjadi alat kampanye.
"Itu alat kampanye yang mendidik," katanya. Rencananya kampanye model serupa akan diterapkan di daerah lain selain Jakarta.
"Di luar Jakarta kan juga ada banyak situs sejarah. Patriot trail atau heritage trail," katanya.
Dalam kampanye terbuka perdananya, Jokowi? menjadi juru kampanye PDIP bersama beberapa tokoh partai tersebut antara lain Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo, Wasekjen PDIP Hasto Kristianto, dan Teten Masduki.
Kampanye terbuka dilakukan dengan mengunjungi beberapa gedung bersejarah antara lain mengunjungi Gedung Museum Kebangkitan Nasional di Jalan Abdurrahman Saleh No. 26. Rombongan tiba di lokasi tersebut sekitar pukul 09.30 WIB.
"Di tempat ini, organisasi pergerakan moderen Indonesia dimulai, di sini lah kebangkita nasional kita dimulai dan kita berharap dari sinilah kebamgkitan Indoesia baru indonesia hebat dimulai juga," kata Jokowi sesampainya di Musem Kebangkitan Nasional.
Kampanye lalu dilanjutkan ke Gedung Museum Sumpah Pemuda Jalan Kramat Jaya No.106. Lalu rombongan menuju ke Gedung BPUPKI atau Gedung Pancasila Jalan Pejambon No 6, Jakarta Pusat. Jokowi kemudian beranjak ke Gedung Perumusan Naskah Proklamasi di Jalan Imam Bonjol No 1, Jakarta Pusat.
Setelah itu, rombongan menuju Masjid Sunda Kelapa untuk makan siang bersama rakyat sekaligus melakukan solat dhuhur. Tujuan terakhir kampanye adalah Lapangan Cendrawasih, Jakarta Barat di mana akan ada podium rakyat di sana.