Rabu 19 Mar 2014 05:55 WIB

Indonesia Harus Ambil Peluang Pariwisata di MEA 2015

Mari Elka Pangestu saat berbicara di ajang Public Seminar and Soft Launching
Foto: Puskompublik Kemenparekraf
Mari Elka Pangestu saat berbicara di ajang Public Seminar and Soft Launching "The ASEAN Economic Community: A Work in Progress", Selasa (18/3) di Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan berlaku efektif di akhir tahun 2015. Indonesia harus mengambil peluang secara maksimal di kondisi tersebut, untuk memperkuat perekonomian nasional.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan, salah satu yang harus dimaksimalkan adalah menangkap peluang dari meningkatkanya pertumbuhan sektor pariwisata ASEAN.

"Dengan diberlakukannya MEA, akan terjadi peningkatan pergerakan manusia di wilayah ASEAN yang berarti jumlah wisatawan ke Indonesia dari negara-negara ASEAN akan meningkat juga," kata Mari Elka dalam Public Seminar and Soft Launching "The ASEAN Economic Community: A Work in Progress", Selasa (18/3) di Jakarta.

Mari memaparkan, pariwisata di kawasan ASEAN tumbuh rata-rata 8,3 persen per tahun, jauh di atas rata-rata pertumbuhan global yang hanya 3,6 persen. Bahkan di 2013 kunjungan wisatawan mencapai 92,7 juta atau meningkat 12 persen dibanding tahun sebelumnya.

Pada 2023 potensi kontribusi pariwisata terhadap perekonomian kawasan ini diproyeksikan mencapai 480 miliar dolar AS dengan pertumbuhan rata-rata 5,8 persen per tahun, dengan pertumbuhan investasi sekitar 6,8 persen per tahun.

"Ini adalah peluang besar, pariwisata Indonesia harus bisa memanfaatkanya untuk perkuat perekonomian nasional," ujar Mari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement