REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Tidak kurang dari 61 ribu orang warga Propinsi Riau mengidap infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Penyakit itu muncul akibat kabut asap yang muncul akibat pembakaran lahan yang dilakukan oknum tidak bertanggungjawab.
"Kini tinggal dua orang yang masih mengidap ISPA," jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, saat dihubungi, Selasa (18/3).
Penyakit yang sering ditemukan karena kabut asap antara lain infeksi saluran pernafasan atas (ISPA), pneumonia, asma, iritasi mata dan kulit. Penyakit ISPA paling banyak diderita masyarakat dengan jumlah 53.933 orang. Jumlah terbanyak di Pekanbaru 13.941 pasien, Rokan Hilir 8.154, dan Bengkalis 6.409.
Pemerintah Provinsi Riau membentuk struktur organisasi untuk Satgas Perawatan dan Pelayanan Kesehatan. Hal ini dilakukan di bawah koordinasi Pos Komando Satgas, "Ini untuk menindaklanjuti instruksi dan arahan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada 14 Maret 2014," papar Sutopo.
Kepala Satuan Tugas Perawatan dan Pelayanan Kesehatan, Zainal Arifin, menyatakan pihaknya telah mengupayakan beberapa langkah, antara lain menyiagakan 209 puskesmas di seluruh kabupaten/kota dan menyiagakan 17 Rumah Sakit Pemda di Provinsi Riau. "Semua siap melayani 24 jam," paparnya.
Pemda memberikan pelayanan kesehatan gratis akibat asap. Pihaknya juga membentuk Pos Kesehatan di Provinsi (Arena MTQ) dan Dinas Kesehatan dan 12 kabupaten/kota. Koordinasi penanganan dengan Pusat Pengendali Krisis Kesehatan (PPKK) dan potensi kesehatan yang ada, terus dilakukan.
Kualitas udara saat ini di Riau sudah lebih baik dibandingkan sebelumnya. ISPU di Pekanbaru 71 (kategori sedang, Duri camp 26 (baik), Petapahan 37 (baik). Cuaca di Riau cerah berawan. Potensi hujan ringan hingga sedang di seluruh wilayah Riau pada sore dan malam hari. Visibility 1.500 meter dan udara segar.