Selasa 18 Mar 2014 01:31 WIB

Ketika Asap Berdamai dengan SBY

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Fernan Rahadi
Susilo Bambang Yudhoyono
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU – Belakangan hari ini masyarakat Riau dan sekitarnya menghirup udara bercampur asap kebakaran. Kondisi itu juga yang mengundang Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono untuk hadir menangani langsung bencana tersebut.

Kedatangan kepala negara tersebut langsung membawa pengaruh besar dalam proses penanganan asap. Pada Senin (17/3) cuaca cerah akhirnya dirasakan masyarakat setempat. Mereka kembali melakukan aktivitasnya tanpa terhalang asap.

Kunjungan SBY ke Riau seolah membawa nota perdamaian dengan titik api dan tebalnya kabut asap kebakaran. Berdasarkan indikator kualitas udara, kondisi disana sudah tidak lagi tergolong berbahaya. Pada pagi hari, udara di Riau berada pada titik ‘tidak sehat’.

Satuan petugas keperawatan juga diminta melakukan upaya antisipasi seperti mensiagakan seluruh puskesmas untuk buka 24 jam, menyiapkan rujukan rumah sakit kabupaten dan rumah sakit provinsi, dan membentuk posko kesehatan di tingkat provinsi.

Adanya kedatangan SBY, citra satelit NOAA tidak lagi mendeteksi titik api di Riau. Berkurangnya hotspot ini lantaran upaya water bombing dan teknologi modifikasi cuaca sehingga, turun hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di beberapa wilayah.

Senin pagi, SBY beranjak pergi dari Pekanbaru. Setelah ini, apakah perjanjiannya dengan asap sudah selesai? Atau asap akan kembali meluas dengan sejumlah potensi titik api yang masih tersisa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement